SANGATTA – Kelompok Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Bersama Bidadari Pesisir, Desa Selangkau, Kabupaten Kutai Timur, berhasil menembus pasar ekspor dengan peluncuran produk keripik pisang ke Belgia, Eropa.
Kelompok ini, yang terdiri dari 11 ibu rumah tangga produktif, meluncurkan 250 box produk dengan tiga varian rasa yang berbeda ke pasar Eropa pada awal Februari 2024.
Ketua kelompok, Yunita Rahmania, menjelaskan bahwa produk tersebut diberi label “Frutiboks” dan memiliki tiga varian rasa, yaitu original, pisang nanas, dan pisang mangga.
Peluncuran produk ini mendapat sambutan yang positif dari masyarakat setempat dan mendapat pujian dari Pj Gubernur Kaltim, Akmal Malik, yang turut hadir dalam acara peluncuran.
“Banyak peminatnya, kemarin di stand UMKM kami yang paling ludes keripik pisang ini,” kata Yunita.
Meskipun demikian, kelompok UMKM masih menghadapi kendala dalam produksinya. Mereka hanya memiliki satu mesin pengeringan beku di rumah produksi yang dianggap belum memadai.
Yunita menyatakan bahwa kondisi produksi yang ideal memerlukan minim ventilasi dan ber-AC agar produk tidak rusak, namun rumah produksi mereka masih banyak lubang ventilasinya.
“Rumah produksi kami masih banyak lubang ventilasinya. Padahal seharusnya kondisi produksi harus minim ventilasi dan ber-AC agar produk tidak rusak,” imbuhnya
Untuk memenuhi permintaan pasar, Yunita telah menyampaikan permohonan bantuan kepada Pemprov Kaltim, termasuk bantuan satu rumah produksi beserta perlengkapannya dan dua unit mesin produksi.
Targetnya adalah agar mereka dapat meningkatkan produksi dan memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat.
Sebelumnya, kelompok UMKM ini telah mendapatkan pembinaan dari perusahaan PT Indexim Coalindo dan bekerja sama dengan Mutigo Indonesia untuk pemasaran produk ke luar negeri.
Selain pasar ekspor, UMKM ini juga berencana memasarkan produknya secara lokal di Kutai Timur dan sekitarnya melalui toko-toko swalayan. Namun, mereka masih terkendala oleh masalah legalitas produk yang belum didapatkan hingga saat ini.
Produk keripik pisang ini menggunakan bahan baku lokal, seperti pisang gepok grecek dari petani Desa Selangkau.
Yunita berharap agar dengan dukungan yang lebih besar dari pemerintah dan perusahaan, UMKM mereka dapat berkembang lebih baik dan mandiri dalam memasarkan produknya, baik secara lokal maupun internasional.
Sumber : Tribunkaltim.co
Editor Topik Borneo