SENDAWAR – Sejumlah anggota Lembaga Adat Besar (LAB) kabupaten Kutai Barat (Kubar) provinsi Kalimantan Timur melakukan aksi penyetopan mobil-mobil angkutan batu bara yang menggunakan jalan umum di kawasan Mencimai kelurahan Barong Tongkok, pada Senin (18/3/2024) malam.
Dalam aksi tersebut, belasan anggota ormas adat menghentikan kendaraan dengan plat luar Kalimantan Timur (KT) dan menanyakan izin trayek di wilayah Kutai Barat kepada para supir angkutan batu bara yang diduga berasal dari lokasi tambang ilegal.
”Sudah lapor ngga ke lembaga adat,” tanya anggota LAB kepada supir truk batu bara dengan nomor polisi non-KT.
Beberapa supir yang sudah melaporkan dipersilakan jalan. Sedangkan yang belum melapor diminta segera mendatangi sekretariat LAB untuk didaftarkan.
”Nanti tolong ke kantor lembaga adat di Lamin TBS (Taman Budaya Sendawar),” ucap anggota LAB memperingatkan supir-supir yang masih bebas hauling batu bara di jalan umum.
Penertiban ini dilakukan atas dasar kesepakatan bersama antara lembaga adat dengan seluruh pengusaha angkutan batu bara dalam rapat di kantor lembaga adat besar pada 13 Maret lalu.
Rizki, Koordinator lapangan LAB Kubar, menjelaskan bahwa penertiban tersebut sudah dilaporkan ke berbagai instansi terkait, termasuk bupati Kubar, Polres, dan Kodim 0912 Kubar.
”Ini sudah kesepakatan bersama dari pihak Dandim, Kapolres, dan surat kita tembuskan sampai ke Kejaksaan, DPRD, dan Bupati,” katanya.
Dia menambahkan bahwa tindakan ini dilakukan karena banyak laporan masyarakat yang merasa terganggu dengan angkutan batu bara di jalan umum, yang menyebabkan jalan terlalu penuh dan padat.
Meskipun demikian, pihak lembaga adat memberi toleransi kepada truk-truk non-KT jika pemiliknya adalah masyarakat Kubar.
Penertiban ini juga menjadi sebuah ironi, karena dinas perhubungan dan aparat kepolisian yang berwenang mengawasi kendaraan umum terkesan tidak melakukan tindakan apa pun terkait hal ini.
Kendati demikian, lembaga adat berkomitmen untuk melakukan pengawasan terhadap pengangkutan batu bara di jalan umum sesuai kesepakatan yang telah dibuat.
Editor Topik Borneo
