SAMARINDA – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Mahasiswa Pembeharu menggelar aksi di depan Kantor Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) pada Kamis (4/1/2024) sekitar pukul 15.00 Wita.
Mereka membentuk kerumunan di hadapan pagar pintu masuk kantor Gubernur Kaltim, sambil menggunakan pengeras suara untuk menyampaikan tuntutan mereka.
Dalam aksi tersebut, sejumlah ban terlihat menyala setelah mahasiswa membakarnya di lokasi. Orator yang berdiri di tengah-tengah massa aksi menyampaikan tuntutan mereka terkait isu pertambangan ilegal di daerah tersebut.
Pada pagar Kantor Gubernur Kaltim terpampang spanduk-spanduk yang mencantumkan beberapa tuntutan yang mereka sampaikan.
Salah seorang orator dan Koordinator Lapangan, Nazar, menyampaikan ucapan terima kasih kepada aparat yang telah menjaga ketertiban selama aksi berlangsung.
Ia juga memohon maaf kepada pengguna jalan yang mungkin terganggu akibat aksi tersebut, namun tetap menegaskan bahwa tujuan aksi adalah untuk menyuarakan ketidakpuasan rakyat terhadap sejumlah permasalahan, khususnya terkait pertambangan ilegal.
“Dalam aksi ini, kami menyuarakan keresahan rakyat terhadap banyaknya permasalahan, terutama terkait pertambangan ilegal,” ungkap Nazar.
Aksi mahasiswa ini menjadi bagian dari upaya mereka untuk menarik perhatian pemerintah terkait masalah pertambangan ilegal yang dianggap meresahkan masyarakat.
Dengan tuntutan yang disampaikan secara terorganisir, mahasiswa berharap adanya respons dan langkah konkret dari pihak berwenang untuk menangani permasalahan tersebut.
Aksi ini mencerminkan kepedulian generasi muda terhadap isu-isu lingkungan dan ekonomi yang memengaruhi kehidupan masyarakat setempat.
Sumber : Tribunkaltim.co                                  Â
Editor Topik Borneo