MISSOURI – Seorang guru terkemuka di Missouri, Amerika Serikat, Bernadine “Birdie” Pruessner (39), diduga melakukan bunuh diri dan membakar rumahnya bersama keempat putrinya pada Senin (19/2/2024) pagi.
Bernadine, yang dikenal dengan panggilan “Birdie”, adalah seorang guru yang dihormati di komunitasnya sebelum tragedi yang mengguncang tersebut terjadi.
Menurut laporan Departemen Kepolisian Kabupaten St. Louis, beberapa jam sebelum kejadian mengerikan itu, Bernadine memposting tulisan di media sosialnya dengan kalimat “setiap hari seolah-olah ini adalah hari terakhirmu”.
Unggahan tersebut menjadi pertanda tragis dari apa yang akan terjadi pada pagi itu.
Bernadine dan keempat putrinya – si kembar Ellie dan Ivy Pruessner (9 tahun), Jackson Spader (5 tahun), dan Millie Spader (2 tahun) – ditemukan tewas dalam kebakaran yang menghanguskan rumah mereka di Ferguson.
Pihak kepolisian setempat mengonfirmasi bahwa penyelidikan menetapkan kebakaran tersebut sebagai upaya pembunuhan dan bunuh diri.
“Diduga Bernadine dengan sengaja membakar kasur, karena itu asal muasal api,” ungkap pernyataan resmi dari kantor polisi setempat.
“Ada juga catatan yang menyatakan niat Bernadine untuk mengambil nyawa anak-anaknya dan dirinya sendiri,” tambah pernyataan itu.
Sebelum tragedi itu, Bernadine sempat memposting tentang kecintaannya pada anak-anaknya di media sosial Facebook.
Unggahan tersebut menggambarkan momen-momen indah bersama anak-anaknya, menunjukkan seberapa besar kasih sayangnya pada mereka.
Tragedi ini juga menyoroti situasi yang mengerikan yang sedang dialami Bernadine dalam proses hukum dengan mantan suami dan mantan pacarnya.
Bernadine telah bercerai dengan mantan suaminya, David Pruessner, pada tahun 2017, dan mereka berbagi hak asuh bersama atas putri kembarnya hingga tahun sebelumnya.
Selain itu, Bernadine juga terlibat dalam pertempuran hukum yang rumit dengan mantan pacarnya, Jared Spader, yang adalah ayah dari dua putranya yang lebih kecil.
Proses hukum yang rumit ini mungkin merupakan salah satu faktor yang menyebabkan tekanan psikologis pada Bernadine, meskipun motif pastinya masih belum jelas.
Tragedi ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan komunitas mereka, serta menunjukkan pentingnya mendukung individu yang mengalami kesulitan emosional dan mental, terutama dalam menghadapi tekanan dari situasi yang sulit dalam hidup mereka.
Sumber : Kompas.com
Editor Topik Borneo