MEDAN – Putra bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep, memberikan penjelasan mengenai keputusannya memasuki dunia politik meskipun sebelumnya menyatakan ketidakminatan.
Pertanyaan menohok diajukan saat kunjungannya ke sebuah rumah makan di Semarang, Jawa Tengah. Saat itu, seorang warga bertanya mengapa Kaesang, yang awalnya seorang pengusaha, kini menjadi Ketua Umum PSI.
Kaesang menjelaskan bahwa ketidakminatannya sebelumnya terkait dengan definisi politikus sebagai pejabat publik.
Ia menyatakan tidak tertarik menjadi pejabat publik seperti ayahnya atau kakaknya, Gibran Rakabuming Raka, yang menjadi Wali Kota Solo, karena gaji yang diterima dianggap kecil.
“Dulu tuh saya ngomong ketika tidak mau jadi politisi, yang ada di kepala saya waktu itu adalah politisi yang jadi pejabat publik, menjadi pejabat publik, menjadi pejabat publik ada menjadi Wali Kota Solo, menjadi Gubernur DKI, menjadi Presiden karena seperti yang saya omongkan gaji mereka kecil,” kata Kaesang.
Namun, Kaesang menegaskan bahwa saat ini dirinya bukanlah pejabat publik, melainkan pejabat partai. Ia menjelaskan bahwa sebagai Ketua Umum PSI, gajinya lebih tinggi daripada ayah dan kakaknya, dan ia masih diperbolehkan memegang perusahaannya.
Alasan lainnya untuk beralih ke dunia politik adalah agar ia dapat membawa gagasannya terkait pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) ke dalam pemerintahan.
Kaesang ingin memperkenalkan program pelatihan “Enigma” yang fokus pada coding dan programming untuk mempersiapkan tenaga muda lulusan SMK/SMA/sederajat mendapatkan pekerjaan.
Ia menganggap bahwa sebagai politisi, ia dapat membawa gagasan tersebut ke pemerintahan dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia.
Sumber : Tribunnews.comÂ
Editor Topik Borneo
