JAKARTA – Polda Metro Jaya memberikan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penipuan yang menggunakan dokumen berekstensi Android Package Kit (APK). Saat ini, penipuan tersebut sering kali menggunakan modus surat panggilan polisi yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp (WA).
“Kami mengimbau agar masyarakat lebih berhati-hati terhadap penipuan yang menggunakan modus menerima file APK,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Polisi Ade Ary Syam Indradi, kepada media di Jakarta, pada Jumat (12/4/2024).
Jika ada masyarakat yang menjadi korban penipuan dengan modus tersebut, dia menyarankan agar segera melaporkannya kepada pihak kepolisian.
“Apabila ada masyarakat yang merasa menjadi korban, diharapkan segera melapor ke kantor Kepolisian terdekat,” tambahnya.
Sebelumnya, beredar unggahan di media sosial terkait penipuan dokumen berformat APK yang diposting oleh akun @ibnux.
Dalam unggahan tersebut, akun @ibnux menerima pesan melalui WA dari nomor 0813-8027-2083 yang menggunakan foto profil lambang Polda Metro Jaya dan berisi pesan “SURAT PANGGILAN POLDA METRO JAYA”.
“Saya dipanggil Tim Ciber Polri di hari yang Fitri ini,” tulis akun tersebut.
Bruce Hanadi, seorang pakar keamanan siber, menyatakan bahwa banyak kasus penipuan yang menggunakan dokumen APK dengan modus beragam, seperti undangan pernikahan, kurir paket, surat tilang, hingga tagihan BPJS, yang dapat menyebabkan peretasan data pribadi dan penyalahgunaan rekening.
Bruce juga mengingatkan bahwa malware dapat disusupkan dalam berbagai format dokumen seperti APK, pdf, xls, jpg, bmg, dan lainnya.
Menurut Bruce, langkah pertama yang harus diambil oleh pengguna perangkat adalah segera mengganti semua kata sandi (password) setelah mengklik tautan dokumen APK berbahaya.
“Ganti semua kata sandi yang Anda ingat. Ganti kata sandi WhatsApp, email, e-banking, dan lainnya jika memungkinkan,” ujarnya.
Bruce juga menjelaskan bahwa dengan mengklik tautan dokumen APK berbahaya, sistem akan secara otomatis mengirim data ke server tertentu, termasuk kata sandi, yang nantinya dapat dicoba diretas oleh peretas.
“Salah satu langkah penyelamatan adalah dengan segera mengganti kata sandi,” tambahnya.
Editor Topik Borneo