PENAJAM – Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Nanang Ali, menegaskan bahwa solusi cepat untuk mengatasi masalah irigasi pertanian di PPU adalah dengan mendorong percepatan pembangunan Bendungan Telake.
Bendungan yang terletak di Long Kali, Kecamatan Long Kali, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) dan diharapkan dapat memberikan cadangan air yang cukup untuk sektor pertanian di PPU.
Nanang menjelaskan bahwa karena Bendungan Telake merupakan program nasional yang didanai di luar APBD PPU, DPRD PPU hanya bisa mendorong kepada pemerintah agar proyek tersebut diprioritaskan.
“Air baku pertanian Penajam ini kan sangat mengharapkan cadangan air juga, sehingga kita harapkan program nasional (Bendungan Telake) yang dibiayai di luar APBD PPU itu juga bisa dituntaskan,” ujar Nanang.
Selain Bendungan Telake, Nanang juga menyebutkan beberapa alternatif lain untuk mengatasi masalah irigasi pertanian, terutama di Kecamatan Babulu dan Waru. Salah satu solusi yang diusulkan adalah memanfaatkan embung yang ada dan mengoptimalkan sarana irigasi primer yang sudah tersedia.
Menurut Nanang, untuk meningkatkan efektivitasnya, perlu dilakukan pembangunan sekat dan pintu air agar bisa menampung air saat musim hujan, yang kemudian dapat dimanfaatkan pada musim kemarau dengan sistem pompanisasi.
“Daripada pompanisasi langsung dari Sungai Telake yang langsung digarap itu, mubazir juga. Kemampuan pipanya tidak diukur waktu itu, alangkah bagusnya cadangan air itu melalui irigasi yang ada, itu kan perlu pembenahan dulu,” tambahnya.
Namun, saat ini pembangunan Bendungan Telake sedang dihentikan sementara dan diperkirakan akan dilanjutkan setelah kedudukan presiden yang baru. DPRD PPU berharap agar pembangunan proyek tersebut segera dilanjutkan demi meningkatkan ketersediaan air untuk sektor pertanian. (ADV/DPRD PPU)