JAKARTA – Sejumlah pesepak bola nasional ramai-ramai mengunggah foto bertuliskan “Ini sepak bola Indonesia?” di akun Instagram pribadi mereka.
Unggahan ini membuat jagat maya heboh, banyak netizen bertanya-tanya tentang maksud dari kampanye tersebut. Para pesepak bola kompak mengunggah foto tersebut pada Jumat malam, 7 Juni 2024.
Postingan dengan latar belakang hitam dan tulisan putih “Ini sepak bola Indonesia?” tampaknya mempertanyakan kondisi sepak bola di tanah air.
Kampanye ini diikuti oleh banyak pemain, termasuk beberapa pemain yang sudah menembus Timnas Indonesia seperti Beckham Putra, Wahyu Prasetyo, Edo Febriansyah, dan Alfeandra Dewangga. Mereka juga memberikan caption yang sama, “Pertanyaan untuk kita semua, apakah ini kompetisi sepakbola Indonesia?”
Melalui penelusuran Tribunnews, diketahui bahwa kampanye ini berkaitan dengan regulasi soal pemain asing di Liga 1 musim depan.
Regulasi baru ini menambah kuota pemain asing dari semula lima (5 bebas + 1 ASEAN) menjadi delapan (7 bebas + 1 Asia). PT Liga Indonesia Baru (LIB) telah memastikan berlakunya regulasi ini untuk musim depan.
Kepastian regulasi ini diungkapkan oleh Ferry Paulus, Direktur Utama PT LIB. “Yang pasti berubah itu regulasinya dari sisi penambahan pemain asing menjadi delapan pemain untuk musim depan,” ujar Ferry Paulus, dilansir dari BolaSport (31/5/2024).
Setelah laga final Championship Series, Ferry akan menyampaikan kepada klub bahwa musim depan akan ada delapan pemain asing.
Secara teknis, pelaksanaan regulasi pemain asing ini tidak jauh berbeda dari musim lalu. Masing-masing tim tetap hanya bisa memainkan enam pemain asing (5+1) secara bersamaan. Bedanya, pemain asing yang sedang tidak bermain bisa digantikan oleh pemain asing lainnya yang ada di bangku cadangan.
“Delapan pemain asing itu harus ada di DSP (daftar skuad saat pertandingan),” ujar Ferry. “Lalu yang bermain itu hanya 5+1, tapi 1 nya itu Asia. Ya asing ganti dengan asing,” pungkasnya.
Pengesahan regulasi pemain asing ini akan dilaksanakan pada Kongres PSSI yang digelar Senin, 10 Juni 2024.
Editor Topik Borneo
