WASHINGTON DC – Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) dari Arab Saudi menyatakan kesiapannya untuk membangun ulang Gaza, Palestina, dalam pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken.
Namun, MbS menetapkan syarat yang signifikan: Palestina harus secara resmi diakui sebagai sebuah negara oleh Israel. Pernyataan ini menegaskan bahwa normalisasi hubungan dengan Israel masih terkait erat dengan isu Palestina.
Pertemuan antara MbS dan Blinken membahas berbagai isu, termasuk situasi kemanusiaan di Gaza dan serangan Houthi terhadap kapal di Laut Merah.
Blinken menyampaikan pentingnya penyelesaian konflik di Gaza dan mendesak pembentukan negara Palestina yang merdeka.
“Di setiap pertemuan saya, saya melihat komitmen kuat dari para pemimpin yang bertekad untuk mencegah perluasan konflik yang sedang kita hadapi saat ini. Mereka berkomitmen untuk melakukan segala upaya yang diperlukan guna mencegah eskalasi dan meluasnya situasi konflik,” kata Blinken kepada media setelah pertemuan dengan MbS.
Selain itu, Blinken mengklaim bahwa beberapa negara Arab, termasuk Arab Saudi, telah sepakat untuk memulai rencana rekonstruksi dan pemerintahan Gaza setelah perang antara Israel dan Hamas.
Meskipun Arab Saudi menunjukkan kesiapannya untuk membantu membangun ulang Gaza, normalisasi hubungan dengan Israel tetap menjadi isu yang kompleks.
MbS menyatakan bahwa Arab Saudi juga bersedia melakukan normalisasi dengan Israel jika Palestina secara resmi diakui sebagai negara.
Hal ini mencerminkan pendekatan pragmatis yang menekankan pentingnya penyelesaian isu Palestina sebelum mencapai normalisasi hubungan.
Normalisasi hubungan dengan Israel telah menjadi perdebatan hangat di dunia Arab, dan sejumlah negara telah menjalin hubungan diplomatik dengan Israel melalui perjanjian Abraham Accords yang dimediasi oleh AS.
Meskipun ada kemajuan, beberapa negara, termasuk Arab Saudi, masih menghubungkan normalisasi dengan penyelesaian isu Palestina.
Pernyataan MbS ini menciptakan dinamika baru dalam diskusi seputar normalisasi hubungan Timur Tengah.
Langkah-langkah menuju normalisasi tampaknya akan sangat tergantung pada perkembangan situasi di Palestina dan kesediaan Israel untuk mengakui secara resmi negara Palestina.
Sebagai isu yang memengaruhi stabilitas di Timur Tengah, normalisasi hubungan terus menjadi fokus perhatian diplomat internasional.
Sumber : Detik.comÂ
Editor Topik Borneo