spot_img

Parah dari Tiktok, Aplikasi Ini Bisa Bikin UMKM Menderita!

JAKARTA – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki menyatakan bahwa ada aplikasi digital lain yang dapat mengancam UMKM Indonesia. Menurutnya, dampak dari aplikasi tersebut bahkan lebih serius daripada TikTok Shop. Apa itu?

Dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Teten menjelaskan bahwa selain pemberdayaan dan akses pembiayaan, perlindungan terhadap UMKM Indonesia dari produk-produk luar juga perlu diperhatikan agar dapat meningkatkan kualitasnya.

“Terkini, kami menghadapi masuknya produk-produk dari China melalui platform digital global dalam negeri,” ujar Teten di Komplek DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (10/6/2024).

Teten kemudian mengungkapkan bahwa saat ini ada satu aplikasi digital yang dapat melakukan perdagangan lintas batas yang mengancam UMKM Indonesia. Menurutnya, dampak dari aplikasi ini lebih serius daripada TikTok Shop yang sebelumnya sempat menarik perhatian.

“Nah, ada satu aplikasi digital, lintas batas, yang saya pikir akan masuk ke pasar Indonesia dan ini lebih serius daripada Tiktok (shop),” kata Teten.

Aplikasi tersebut dapat menghubungkan langsung produk-produk dari pabrik kepada konsumen tanpa melalui reseller, afiliasi, atau pihak ketiga lainnya dalam rantai pasok produk.

“Dia langsung terhubung dengan ratusan pabrik dan langsung masuk ke konsumen, sehingga banyak lapangan kerja di bidang distribusi akan hilang. Tidak akan ada lagi reseller, afiliasi, atau pihak ketiga, bahkan produknya akan sangat murah karena diproduksi massal oleh pabrikan, menghadapi UMKM yang memproduksi dalam skala kecil. Dan tanpa dukungan rantai pasok seperti industri lainnya,” jelasnya.

Apa Nama Aplikasinya?

Setelah Rapat Dengar Pendapat, Teten membocorkan identitas aplikasi tersebut. Aplikasi tersebut dikenal sebagai Temu. Menurut Teten, aplikasi ini berasal dari China dan telah menjangkau total 58 negara.

Menurutnya, Temu memiliki potensi bahaya karena terhubung langsung dengan 80 pabrik di China, dan lebih berbahaya daripada TikTok Shop.

“Jika dibandingkan dengan TikTok, masih lebih baik karena masih ada reseller, afiliasi, dan membuka lapangan kerja. Namun Temu akan langsung memangkasnya,” ungkapnya.

“Tidak hanya harganya lebih murah, tetapi juga mengurangi lapangan kerja di sektor distribusi,” tambahnya.

Teten menjelaskan bahwa meskipun kehadiran Aplikasi Temu belum dibahas dalam Rapat Terbatas bersama Presiden Joko Widodo, ia tetap khawatir karena pemerintah sudah memiliki Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 31 Tahun 2023 yang mengatur tentang social commerce.

“Saya khawatir karena TikTok sebelumnya melanggar aturan dan dibiarkan begitu saja oleh pemerintah selama 2 tahun. Saya hanya memberi peringatan, karena saat ini indeks bisnis UMKM sedang menurun. Dengan masuknya produk dari China, yang pasti lebih murah, melalui platform global, ini akan menjadi tantangan besar,” pungkasnya.

Editor Topik Borneo

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,157PengikutMengikuti
1,175PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

BERITA DAERAH

BERITA NASIONAL

BERITA INTERNASIONAL

Komentar