JAKARTA – Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Indonesia (UI), Lili Romli, memberikan pandangan mengenai kemungkinan langkah politik yang akan diambil oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di tengah hasil quick count yang menempatkan pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming unggul dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurutnya, Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, tidak akan tergoda untuk masuk ke dalam koalisi kekuasaan, meskipun pasangan tersebut memenangi Pilpres 2024.
Romli menegaskan keyakinannya atas konsistensi Megawati Soekarnoputri dalam menjaga prinsip-prinsip partainya.
Beliau meyakini bahwa sikap tegas dan track record yang telah ditunjukkan oleh Megawati selama ini tidak akan goyah hanya karena rayuan kekuasaan.
Hal ini terutama mengingat hubungan politik yang terjalin dan pengalaman yang dimiliki oleh Megawati, termasuk perasaannya yang merasa dikhianati oleh Presiden Joko Widodo.
Meskipun rayuan kekuasaan dapat menggoyahkan keyakinan seseorang atau sebuah partai politik, Romli percaya bahwa hal ini tidak akan berlaku untuk PDIP.
Dia menyatakan bahwa meskipun pasangan Prabowo-Gibran mungkin akan mendekati PDIP untuk bergabung, Megawati tidak akan tergoda.
Namun, Romli juga menegaskan bahwa hubungan antara PDIP dan pihak yang berkuasa dapat tetap terjalin baik.
“Kalau kita melihat sikap Ibu Megawati yang selama ini track record-nya tidak abu-abu, selalu tegas, saya yakin Ibu Mega tidak akan tergoda untuk masuk ke kekuasaan. Apalagi kalau sekarang ini terlihat bagaimana dia begitu merasa dikhianati oleh Pak Jokowi,” ungkap Romli.
Pasangan Prabowo-Gibran saat ini memimpin berdasarkan hasil sementara quick count dari beberapa lembaga survei. Data yang dirilis menunjukkan bahwa pasangan ini unggul dari dua pasangan lainnya.
Meskipun demikian, perlu dicatat bahwa hasil quick count ini bukanlah hasil resmi, dan KPU akan melakukan rekapitulasi suara secara berjenjang hingga 20 Maret 2024.
Bagi PDIP, langkah selanjutnya menjadi perhatian banyak pihak. Dalam konteks ini, pandangan Romli memberikan gambaran bahwa meskipun PDIP mungkin akan berada di luar koalisi kekuasaan, tetapi hubungan politiknya dengan pihak yang berkuasa tetap dapat terjalin dengan baik.
Hal ini menggarisbawahi pentingnya mempertahankan prinsip-prinsip partai di tengah dinamika politik nasional.
Dengan demikian, wacana mengenai langkah politik PDIP di masa depan menjadi perbincangan menarik di kalangan pengamat politik dan masyarakat umum.
Hal ini menjadi bagian penting dari proses demokratisasi dan pembentukan arah politik negara ke depan.
Sumber : Tribunkaltim.com
Editor Topik Borneo