SAMARINDA – Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPD PDIP) Kalimantan Timur merekomendasikan bakal pasangan calon (Bapaslon) Isran Noor dan Hadi Mulyadi ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk diusung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Pilkada yang direncanakan berlangsung November mendatang diharapkan tidak hanya diikuti oleh satu pasangan calon saja, yang berpotensi melawan kotak kosong.
“Kami menegaskan komitmen untuk memberikan pilihan kepada masyarakat dengan mengusung pasangan Isran Noor dan Hadi Mulyadi sebagai calon gubernur dan wakil gubernur Kaltim. Dukungan ini sedang berproses ke DPP, tunggu saja,” kata Ketua DPD PDIP Kaltim Safaruddin, Rabu (17/7/2024) pagi.
Langkah ini diambil untuk menghindari dominasi calon tunggal dalam kontestasi pemilihan gubernur.
“Kami mengusulkan Isran-Hadi supaya masyarakat memiliki pilihannya dan menghindari calon tunggal. Saat ini, proses pengusungan masih berlangsung ke DPP PDI Perjuangan,” tambah Safaruddin.
Diketahui satu calon yang sudah menyatakan maju pada kontestasi politik empat tahunan adalah Rudy Mas’ud dan Seno Aji, yang mendapatkan dukungan mayoritas dari partai-partai dengan kuota 42 kursi di DPRD Kaltim.
Namun, Safaruddin menekankan PDI Perjuangan Kaltim tetap fokus pada proses pengusungan Isran-Hadi ke DPP.
“Kami ingin masyarakat menyaksikan kompetisi politik yang kompetitif. Jangan sampai Pilgub tahun ini hanya dijajaki oleh pasangan calon tunggal yang hanya melawan kotak kosong,” tegasnya.
Pada Pilgub 2018, terdapat empat pasangan calon yang bertarung, menunjukkan semangat kompetisi politik sehat.
Merujuk Peraturan KPU Nomor 8 Tahun 2024 tentang Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur, pasangan calon harus diusung oleh partai atau gabungan partai dengan representasi minimal 20 persen dari jumlah kursi di DPRD setingkat hasil pemilu terakhir.
Dalam konteks DPRD Kaltim, pasangan calon harus mendapatkan dukungan dari paling tidak 11 kursi dari total 55 kursi yang ada. Saat ini, Partai Golkar memiliki 15 kursi, Gerindra 10 kursi, PKB 6 kursi, PAN 4 kursi, PKS 4 kursi, dan Nasdem 3 kursi. Dengan total 42 kursi itu, mereka telah mengarahkan dukungan kepada Rudy Mas’ud dan Seno Aji.
Namun PDI Perjuangan Kaltim yang memiliki sembilan kursi di DPRD Kaltim berharap dapat memberikan alternatif pilihan politik bagi masyarakat dengan mengusulkan Isran Noor dan Hadi Mulyadi.
Selain partai-partai tersebut, terdapat dua partai yang belum menentukan dukungan calon gubernur dan wakil gubernur dalam Pilkada Kaltim, yaitu Partai Persatuan Pembangunan dan Partai Demokrat, yang masing-masing memiliki dua kursi di DPRD Kaltim.
Editor Topik Borneo