BONTANG – Puluhan pedagang di sekitar Stadion Bessai Berinta (Lang-Lang) Kota Bontang menyuarakan kekhawatiran terkait rencana pembongkaran lapak mereka, karena dianggap dilakukan tanpa koordinasi yang memadai.
Asep Ridwan, Ketua Asosiasi Pedagang Lang-Lang, mengungkapkan bahwa pihaknya diberitahu untuk membongkar lapak mereka hingga akhir Mei. Namun, pemberitahuan tersebut hanya disampaikan secara lisan oleh pihak Dinas Pemuda, Olahraga, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Dispoparekraf) Kota Bontang.
“Saat Pak Wali bilang seperti itu, kami ya gembira. Enggak harus tutup. Tetapi kok hari ini malah kami diberitahukan hal yang berbeda,” ungkap Ridwan, merujuk pada kunjungan Wali Kota Bontang, Basri Rase, pada Sabtu (25/5/2024) yang lalu.
Selain kekhawatiran akan pembongkaran, pedagang juga merasa cemas dengan rencana penutupan selama enam bulan. Mereka menyatakan bahwa tidak ada jaminan bahwa seluruh proyek akan selesai dalam waktu yang ditentukan.
Bahtiar, Sekretaris Asosiasi Pedagang Lang-Lang, menekankan pentingnya surat imbauan resmi yang ditandatangani oleh kepala daerah sebelum melakukan tindakan seperti pembongkaran lapak.
Ia juga menyesalkan kurangnya koordinasi dengan asosiasi, mengingat pentingnya diskusi dan komunikasi dalam relokasi pedagang sebelumnya.
Pedagang membutuhkan solusi yang diberikan secara transparan dan inklusif, serta diharapkan adanya persiapan yang memadai sebelum melakukan pembongkaran lapak.
Mereka menyoroti fakta bahwa banyak dari mereka menggantungkan hidup dari hasil penjualan di kawasan Lang-Lang, dan kehilangan tempat berjualan dapat berdampak serius pada penghidupan mereka.
Hingga saat ini, masih berusaha menghubungi Kepala Dispoparekraf, Rafidah, untuk mendapatkan tanggapan lebih lanjut.
Editor Topik Borneo