BEIJING – Pemerintah China, melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, menyatakan bahwa mereka tidak mempermasalahkan jika Donald Trump, Presiden ke-45 Amerika Serikat, kembali menduduki jabatannya.
Wang Wenbin menegaskan bahwa China berharap AS dapat bekerja sama dengan mereka, tanpa memandang siapa yang terpilih sebagai Presiden AS.
“Tidak peduli siapa yang terpilih sebagai Presiden AS, kami berharap AS akan bekerja sama dengan kami,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin
Peluang Donald Trump untuk kembali diangkat sebagai presiden dalam pemilu 2024 tidak dapat diabaikan, terutama mengingat hasil survei yang menunjukkan dukungan kuat dari anggota Partai Republik.
Wang Wenbin menekankan pentingnya prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, kerja sama yang saling menguntungkan, serta memajukan hubungan bilateral yang stabil.
“Kami harap ia (presiden AS) mengikuti prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan, serta memajukan hubungan bilateral yang stabil, sehat, dan berkelanjutan demi kepentingan kedua negara dan dunia pada umumnya,” tambah Wang Wenbin.
Meskipun China tidak mempermasalahkan pilihan presiden AS, Wang Wenbin menegaskan bahwa pemilihan presiden adalah urusan dalam negeri AS, dan China berkomitmen untuk tidak campur tangan dalam urusan dalam negeri negara lain.
China juga akan terus menjaga kedaulatan, keamanan, dan kepentingan pembangunan negaranya.
Sementara Trump menghadapi serangkaian dakwaan hukum, termasuk terkait kerusuhan di Capitol AS pada 6 Januari 2021.
Meskipun Trump memiliki keunggulan dalam beberapa survei terkait pemilihan presiden, beberapa tuntutan hukum dan kontroversi seputar kepemimpinannya menjadi sorotan.
China menegaskan bahwa perkembangan hubungan China-AS adalah kepentingan fundamental kedua bangsa dan kedua negara.
Dalam konteks ini, pernyataan China menyoroti kompleksitas dinamika politik global dan hubungan bilateral yang terus berubah di tengah potensi kembalinya seorang tokoh kontroversial ke panggung politik Amerika Serikat.
Sumber : Antaranews.comÂ
Editor Topik Borneo