PASER – Pemerintah Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, merespons naiknya harga LPG 3 kilogram dengan melaksanakan operasi pasar di berbagai lokasi.
Langkah ini diambil untuk menekan kenaikan harga LPG subsidi yang mencapai Rp60-65 ribu per tabung, melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UKM (Disperindakop UKM) Paser, Yusuf, menyatakan bahwa pihaknya terus memantau kenaikan harga yang terjadi.
“Sampai sekarang, kami terus melakukan monitoring khususnya ke pangkalan resmi gas LPG yang ditunjuk oleh Pertamina,” kata Yusuf.
Yusuf juga mengajak masyarakat untuk melaporkan jika ada pangkalan resmi yang menaikkan harga.
“Laporkan ke kami kalau ada pangkalan resmi yang menaikan harga, begitupun bagi warga yang masuk dalam daftar pembeli tetap namun tidak mendapat gas LPG bisa disampaikan Disperindagkop UKM Paser,” tambahnya.
Bagi warga yang berhak membeli LPG subsidi namun tidak masuk dalam Daftar Pembeli Tetap (DPT), mereka dapat mengajukan ke RT setempat atau ke kelurahan.
“Daftar ke RT atau kelurahan, dengan membawa KTP dan KK (kartu keluarga) sehingga bisa masuk dalam DPT,” jelas Yusuf.
Untuk mengatasi kenaikan harga yang signifikan, Disperindagkop UKM Paser berencana melaksanakan kembali operasi pasar LPG 3 kilogram di berbagai wilayah dengan kuota 560 tabung.
Operasi pasar ini akan difokuskan pada lokasi yang membutuhkan penyaluran LPG subsidi pemerintah secara mendesak.
Yusuf juga menyampaikan imbauan kepada warga agar membeli tabung di pangkalan resmi dengan HET sebesar Rp22 ribu per tabung, bukan di pengecer.
Pemerintah berharap operasi pasar ini dapat membantu menjaga stabilitas harga LPG 3 kilogram dan memberikan manfaat kepada masyarakat.
Sumber : Tribunkaltim.coÂ
Editor Topik Borneo
