SANGATTA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur terus mendorong berbagai program pembangunan, terutama di bidang pendidikan. Salah satu langkah yang diambil adalah memberikan beasiswa kepada guru-guru pendidikan anak usia dini (PAUD) yang belum memiliki gelar sarjana.
Skema pemberian beasiswa ini akan dikelola oleh Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi).
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur, Mulyono, mengungkapkan bahwa terdapat 199 kuota beasiswa yang disediakan khusus untuk guru PAUD yang belum memperoleh gelar sarjana.
“Kami berharap dapat mengalokasikan beasiswa ini untuk 199 guru PAUD yang belum memiliki gelar S1 pada tahun ini, dengan dukungan penuh dari bupati,” ungkapnya pada hari Minggu (31/3/2024).
Selain itu, program rekognisi pembelajaran lampau (RPL) juga diperkenalkan, di mana pengalaman kerja dapat diakui sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal. Terdapat 50 kuota untuk program RPL dan 50 kuota khusus untuk bimbingan belajar (bimbel) dan pendampingan bagi guru PAUD.
“Program ini terbuka untuk semua, sehingga semua lulusan SMA dapat mengikuti tes. Dari 100 peserta, 50 akan dipilih untuk program bimbel dan pendampingan, dengan 50 lainnya mendapatkan kuota untuk program RPL,” tambahnya.
Sebelumnya, Bupati Kutai Timur, Ardiansyah Sulaiman, telah mengusulkan kerja sama dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi). Pemkab Kutai Timur juga berencana melibatkan perguruan tinggi ternama di Indonesia untuk mendukung program beasiswa bagi guru yang belum memiliki gelar sarjana.
“Dengan perhitungan yang matang, Kutai Timur mampu menyekolahkan guru yang belum memiliki gelar S1. Kami berharap Himpaudi dan para guru PAUD dapat menyediakan daftar calon penerima beasiswa dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.
Editor Topik Borneo