UJOH BILANG – Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Pemkab Mahulu) terus mengupayakan pertumbuhan ekonomi daerahnya.
Pertumbuhan ekonomi di Mahulu masih belum stabil, dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayah ini masih bergantung pada Dana Bagi Hasil (DBH) dan Dana Alokasi Umum (DAU).
Namun, pendapatan dari DBH dan DAU tersebut belum cukup untuk memenuhi kebutuhan di kabupaten termuda di Kalimantan Timur.
Wakil Bupati Mahulu, Yohanes Avun, juga telah mengakui bahwa untuk meningkatkan ekonomi masyarakat di Mahulu, sektor pertanian harus didorong.
Kabag Ekonomi Setkab Mahulu, Lung, menjelaskan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang layak didorong untuk pertumbuhan ekonomi di Mahulu. Menurutnya, hanya membuka toko dan menjual sembilan bahan pokok (sembako) tidak akan memberikan omset yang cukup signifikan bagi masyarakat maupun daerah.
“Karena jika semua pengusaha di Mahulu hanya membuka toko dan menjual sembako, siapa yang akan membeli? Tidak semua orang berbelanja setiap hari,” ungkap Lung.
Untuk mendorong sektor pertanian, Mahulu memerlukan kolaborasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora), Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Kampung (DPMK), Dinas Kesehatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), serta Dinas Perhubungan (Dishub).
“Kolaborasi kerja antar OPD sangat diperlukan karena tidak mungkin untuk berdiri sendiri. Semua OPD harus bergerak bersama-sama, terutama dalam hal peningkatan sektor kesehatan,” tambahnya.
Editor Topik Borneo