NEW YORK – Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) menghadirkan berbagai layanan baru yang dapat menggantikan peran mesin pencari Google. Layanan chatbot AI, misalnya, dapat digunakan untuk mencari informasi, memberikan rekomendasi, hingga panduan dengan bahasa yang lebih santai, layaknya berbicara dengan teman.
Salah satu layanan ‘mesin pencari’ berbasis AI diciptakan oleh pendiri OpenAI, Ilya Sutskever. Ia memilih untuk mundur dari OpenAI saat perusahaan sedang berada di puncak kejayaannya dan memutuskan untuk membangun perusahaan AI bernama Safe Superintelligence (SSI).
Pengumuman mengenai SSI diungkapkan melalui unggahan di akun X beberapa hari lalu. Sutskever menyatakan bahwa tujuan perusahaan ini adalah untuk menciptakan superintelligence yang aman.
“Saya memulai perusahaan baru. Kami akan mengejar superintelligence yang aman secara langsung, dengan satu fokus, tujuan, dan satu produk,” jelas mantan kepala ilmuwan OpenAI dalam unggahannya yang dikutip dari CNBC Internasional, Jumat (28/6/2024).
Akun SSI juga mengunggah pernyataan awal sejak didirikan. Perusahaan ini berkomitmen pada keamanan dan tidak akan mencari keuntungan jangka pendek.
“SSI adalah misi, nama, dan keseluruhan peta jalan produk kami, karena ini menjadi satu-satunya fokus kami,” tulis akun SSI di media sosial X.
“Fokus utama kami tidak terganggu oleh overhead manajemen atau siklus produk, dan model bisnis kami memastikan keselamatan, keamanan, dan kemajuan terisolasi dari tekanan komersial jangka pendek,” jelas perusahaan.
Saat masih di OpenAI, Sutskever memimpin tim Superalignment. Tim ini bertujuan untuk mengarahkan dan mengendalikan sistem AI.
Namun, Superalignment dibubarkan saat Sutskever dan Jan Leike, pemimpin tim lainnya, memutuskan keluar dari OpenAI.
Sutskever juga merupakan anggota dewan yang berada di balik upaya pemecatan Sam Altman, yang menjabat sebagai CEO pada November lalu. Altman kembali ke jabatannya setelah pemecatan tiba-tiba tersebut.
Setelah kejadian itu, Sutskever meminta maaf secara terbuka. Ia menyatakan tidak ingin merugikan OpenAI dan berjanji akan menyatukan perusahaan kembali.
“Saya tidak pernah bermaksud merugikan OpenAI. Saya menyukai semua yang telah kami bangun bersama dan akan melakukan semua yang saya bisa untuk menyatukan kembali perusahaan,” tuturnya kala itu.
Editor Topik Borneo