JOMBANG – K.H. Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng dan Penjabat Ketua PWNU Jatim, yang akrab disapa Gus Kikin, menegaskan bahwa NU tidak ingin terpecah, terutama di masa Pemilu 2024.
Beliau menyatakan bahwa jika ada perpecahan, itu disebabkan oleh kepentingan pribadi tertentu, sementara NU berkomitmen untuk tetap bersatu demi kepentingan organisasi dan memberikan manfaat.
Gus Kikin juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah memberikan dukungan resmi kepada pasangan calon presiden manapun dalam Pemilu 2024.
Meskipun menerima kunjungan dari tim maupun calon presiden dan calon wakil presiden, beliau menekankan bahwa itu hanyalah bentuk penghormatan terhadap tamu.
“Saya tidak pernah memberikan dukungan ke siapa. Semuanya datang ke sini dan saya harus menghormati tamu,” kata Gus Kikin.
Beliau berharap seluruh jajaran NU dapat menjaga kebersamaan dan persatuan. Gus Kikin mengingatkan bahwa NU sebagai wadah untuk membangun kebersamaan, ukhuwah, dan persatuan, yang dianggapnya sebagai hal yang penting.
Terkait pengangkatannya sebagai Pj Ketua PWNU Jatim, Gus Kikin mengaku menerima mandat dari PBNU dan berkomitmen untuk menjalankan tugas tersebut dengan baik.
Ia berharap dapat berkoordinasi dengan seluruh jajaran PWNU Jatim untuk melanjutkan program-program yang sudah berjalan dan mewujudkan inovasi yang telah direncanakan.
Sebelumnya, PBNU mencopot K.H. Marzuki Mustamar dari jabatan Ketua PWNU Jatim karena adanya masalah internal.
Meskipun K.H. Marzuki Mustamar menerima SP3 dari PBNU, ia mengaku tidak memahami kesalahannya. Beliau menyatakan legowo dan menghormati keputusan organisasi.
Demikianlah, Gus Kikin menegaskan sikapnya dalam menjaga persatuan NU dan melanjutkan amanah yang diberikan oleh PBNU.
Sumber : Antaranews.comÂ
Editor Topik Borneo
