UJOH BILANG – Para pengusaha di Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, enggan memanfaatkan Subsidi Ongkos Angkut (SOA) karena proses pengurusannya yang lama dan pencairan dana yang membutuhkan waktu lama.
Dana SOA harus menunggu alokasi dari APBD Mahulu, yang mengakibatkan keterlambatan.
Lung, Kepala Bagian Ekonomi Kabupaten Mahakam Ulu, dalam perbincangan pada Selasa (4/6/2024) di Ujoh Bilang, menjelaskan bahwa para pengusaha kurang tertarik menggunakan SOA untuk mengangkut barang ke Mahulu, meskipun SOA bertujuan untuk menekan harga barang.
Menangkal Inflasi melalui SOA
Pemkab Mahakam Ulu telah meluncurkan program SOA khusus bahan pokok untuk menekan inflasi di daerah tersebut. Lung menyatakan bahwa koordinasi antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diperlukan untuk mengoptimalkan program ini.
Infrastruktur jalan yang kurang memadai menjadi salah satu penyebab tingginya inflasi di Mahakam Ulu, sehingga SOA menjadi sangat penting.
Tantangan Implementasi SOA di Mahulu
Program SOA saat ini hanya mencakup Kecamatan Long Pahangai dan Long Apari. Lung berharap program ini dapat diperluas untuk mengirim kebutuhan pokok dari Samarinda ke Mahakam Ulu.
Kendala utama adalah kemampuan anggaran daerah, yang memerlukan koordinasi dengan pemerintah pusat melalui provinsi.
Harga Bahan Pokok Tetap Tinggi
Harga bahan pokok di Mahakam Ulu masih tinggi karena faktor jarak dan distribusi yang mengandalkan jalur sungai. Kenaikan harga BBM juga berpengaruh pada harga kebutuhan pokok.
Meskipun ada program SOA, minat pengusaha masih rendah karena proses pencairan dana yang rumit dan lambat.
Kesimpulan
Program SOA di Mahakam Ulu penting untuk menekan inflasi dan menurunkan harga bahan pokok. Namun, tantangan dalam proses pengurusan dan pencairan dana membuat pengusaha enggan memanfaatkannya.
Diperlukan perbaikan dalam proses administratif dan koordinasi antar instansi untuk mengoptimalkan program ini.
Editor Topik Borneo
