IKN – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) menghadapi beberapa kendala, dengan investor mengeluhkan kurangnya komunikasi kepada Presiden Joko Widodo.
Kemarin (13/3), Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, dan Menteri PUPR, Basuki Hadi Muljono, diundang ke Istana Negara untuk membahas masalah ini. Setelah sekitar satu jam rapat dengan Jokowi, Basuki dan Bambang keluar dari kompleks istana, membawa arahan dari Presiden.
Menurut Basuki, Presiden memberikan dua arahan terkait IKN karena mendapat keluhan dari investor.
“Pertama agar disediakan desk pengaduan untuk investor dan disiapkan PIC untuk komunikasi,” ucapnya.
Saran kedua, percepatan status lahan dengan menyarankan agar negara membelinya sehingga otorita dapat menetapkan harga saat penjualan, asal tidak melanggar aturan.
Tujuan dari arahan Presiden ini adalah mempercepat investasi di Ibu Kota Baru, yang dianggap sebagai contoh pembangunan ibu kota dan transformasi bekerja yang lebih cepat.
Basuki juga menyebut bahwa Jokowi berencana berkantor di IKN sekitar Juli setelah sejumlah infrastruktur dasar selesai, dengan persiapan penyediaan air yang dijadwalkan masuk pada bulan Juni.
Basuki optimis bahwa upacara HUT RI dapat dilaksanakan di IKN pada tanggal 17 Agustus nanti. Namun, meski istana presiden sudah rampung, ternyata istana wakil presiden baru akan dibangun karena adanya perubahan desain.
Sementara itu, Bambang Susantono mengatakan bahwa beberapa proyek groundbreaking di IKN diharapkan selesai pada tahun 2024.
Investasi yang telah terkumpul dari proyek-proyek tersebut mencapai Rp 49,6 triliun dengan 32 institusi yang telah melakukan groundbreaking.
Di samping itu, IKN juga menarik minat investor, terutama dalam sektor pendidikan. Universitas Standford melalui alumni-alumninya berencana membangun pusat riset di IKN sebagai langkah awal sebelum membangun kampus.
Namun, masih terjadi penolakan dari sebagian warga sekitar yang diminta untuk meninggalkan rumah mereka karena masuk ke zona IKN.
“Prinsipnya sekali lagi kita tidak akan menggusur semena-mena. Komunikasi itu sekarang berjalan,” tutup Bambang
Editor Topik Borneo