PPU – Sejak dimulainya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, permintaan akan kamar kos dan rumah kontrakan mengalami lonjakan signifikan.
Menurut laporan dari Antara, banyaknya pekerja proyek yang datang dari luar daerah membuat kos-kosan dan rumah kontrakan di Sepaku menjadi incaran dan laris manis.
Harga Sewa Kos dan Kontrakan di Sepaku Naik Drastis
Akibat tingginya permintaan, harga sewa kos-kosan dan rumah kontrakan di wilayah tersebut juga ikut melonjak. Contohnya, rumah milik Rusli di Kelurahan Sepaku kini dikontrakkan dengan tarif Rp75 juta per tahun.
Sementara, rumah kontrakan lainnya di Sepaku menawarkan harga sewa antara Rp50 juta hingga Rp125 juta per tahun. Sebelumnya, harga sewa hanya berkisar Rp5 juta hingga Rp15 juta per tahun, ungkap Rusli.
Meski banyak rumah di Sepaku masih bermaterial kayu dan bergaya panggung, harga sewanya tetap tinggi, mencapai sekitar Rp85 juta per tahun.
Sedangkan rumah dengan material beton dan kondisi bagus bisa disewakan lebih dari Rp125 juta per tahun, sebagian besar dihuni oleh pekerja proyek pembangunan Kota Nusantara.
Tarif Kos di Sepaku Meroket Seiring Permintaan Tinggi
Tarif kamar kos di Kecamatan Sepaku juga naik drastis. Parini, warga Desa Bumi Harapan yang memiliki kos-kosan, menyebutkan bahwa harga sewa kini berkisar antara Rp3,5 juta hingga Rp6 juta per bulan.
Sebelumnya, tarif hanya sekitar Rp500 ribu hingga Rp1 juta. Peningkatan tarif ini terjadi karena meningkatnya jumlah pekerja proyek yang membutuhkan tempat tinggal, sehingga tidak ada kamar kos yang kosong.
Pembangunan IKN di Sepaku membawa dampak signifikan terhadap pasar properti lokal, khususnya untuk kos-kosan dan rumah kontrakan. Dengan meningkatnya jumlah pekerja yang datang, permintaan dan harga sewa terus melonjak, menjadikan Sepaku sebagai area dengan pasar properti yang sedang booming.
Editor Topik Borneo
