spot_img

Pertalite Di Kubar Tebus 20.000/Liter, Ini Kata Warga

SENDAWAR — Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite dan Pertamax terjadi di Sendawar. Warga di Ibu Kota Kabupaten Kutai Barat itu pun mengantre di beberapa SPBU untuk mendapatkan suplai BBM. 

Antrean panjang terjadi di depan beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) di Kutai Barat, Kamis 18 April 2024.

Keluhan terkait kesulitan mendapatkan BBM dikemukakan oleh Basri (45). Warga Barong Tongkok itu ditemui saat mengantre di sebuah APMS di Kecamatan Linggang Bigung, Kamis 18 April 2024. Basri mengaku sudah mengantre sejak pukul 07.00 Wita, namun hingga pukul 10.00 Wita dirinya belum mendapatkan pertalite.

“Karena tidak ada yang menjual eceran, saya terpaksa mengantre di APMS,” ungkap Basri yang mengendarai sepeda motor.

Menurut Basri, mengantre untuk mendapatkan BBM membutuhkan waktu yang cukup lama. Bahkan dirinya harus meminta izin dari tempat kerja.

Kelangkaan BBM dalam satu minggu terakhir di Kutai Barat, diduga kuat dimanfaatkan oleh para spekulan. Salah seorang saksi yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan bahwa aktivitas pengetap semakin meningkat. Banyak kendaraan pengetap di SPBU ataupun APMS dan Pertashop yang datang untuk mengisi kendaraannya.

“Jumlah pengetap semakin bertambah setiap hari. Mereka menggunakan sepeda motor dengan tangki jumbo. Bahkan ada yang menggunakan mobil,” ungkapnya.

Aksi para pengetap ini ternyata tidak menjamin ketersediaan BBM di tingkat pengecer. Saat kaltimkece.id melakukan penelusuran di Kota Sendawar, banyak ditemukan pengecer yang kehabisan stok. Hal ini terlihat dari botol dan jerigen penjual eceran yang kosong.

Keluhan yang sama juga disampaikan oleh Johansyah, seorang pria berusia 65 tahun yang tinggal di Kecamatan Melak Ulu. Ia juga mengalami kesulitan dalam mendapatkan BBM. Ketika hendak mengisi BBM, ia menemukan penjual eceran yang menaikkan harga hingga Rp 20 ribu.

Antrean panjang terjadi di depan beberapa SPBU dan APMS di Kutai Barat, Kamis 18 April 2024.

“Dalam liputan kemarin, saya bersama enam rekan lainnya mendapatkan Pertalite eceran dengan harga 20 ribu rupiah di Barong (Kecamatan Barong Tongkok),” ungkap Johansyah.

Dikonfirmasi terpisah, Heri Wahyudi, petugas di SPBU Harkat Bersama, menyatakan bahwa stok BBM tidak mengalami pengurangan. SPBU yang berada di Jalan Sendawar Raya 1, Melak menerima suplai dan melayani penjualan seperti biasa. Namun, pihaknya tidak dapat mengatur pembelian BBM oleh pengetap dengan kendaraan biasa. Ia berharap pemerintah dapat turun tangan jika ada pembeli yang bermaksud untuk mengetap dan menjual BBM kembali kepada pengecer.

“Stok masih normal, namun memang membutuhkan pengawasan dari pemerintah, khususnya dalam mengatur pengetap,” jelasnya.

Menyikapi keluhan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kutai Barat bersama pengelola SPBU dan APMS mengadakan rapat koordinasi. Rapat tersebut dihadiri juga oleh perwakilan Pertamina dan digelar di Ruang Rapat Asisten II, Lantai II kantor Bupati Kutai Barat. Rahmad, Asisten II Setkab Kubar, menyatakan bahwa Pemkab Kubar akan mengaktifkan kembali Tim Terpadu yang telah dibentuk tahun lalu untuk mengatur distribusi BBM di Kutai Barat.

“Kita bersama tim akan mengatur sesuai tupoksi masing-masing, kita tidak melarang tetapi mengatur,” jelas Rahmad.

Rahmad menambahkan bahwa pengaturan tim bertujuan agar BBM bersubsidi ini dapat tersalurkan secara merata kepada masyarakat. 

Untuk konsumen yang ingin mengisi BBM, akan ada jam khusus sesuai dengan surat edaran Bupati Kutai Barat tahun 2023. Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Kubar akan menempatkan Satpol PP dan Dinas Perhubungan bersama dinas terkait untuk membantu aparat kepolisian dan TNI dalam mengatur keadaan di lapangan.

“Kita meminta SPBU, APMS, dan Pertashop tidak melayani pengetap selama jam penyaluran BBM kepada masyarakat umum,” tegasnya.

Pemerintah Kabupaten Kutai Barat sebelumnya telah mengeluarkan aturan untuk memudahkan pengaturan distribusi BBM. Surat edaran ini ditandatangani oleh Bupati Kutai Barat dengan nomor: 229/1988/Eko-TU.P/IX/2023, tanggal 12 September 2023, dengan Perihal Himbauan terkait pengaturan dan penertiban pengisian BBM di SPBU, APMS, dan Pertashop.

Sementara itu, Maulana Dani Yusuf, Sales Branch Manager Pertamina SBM IV Kalimantan Timur dan Utara, mengatakan bahwa pihaknya berusaha untuk memastikan suplai BBM ke Kutai Barat aman. Menurutnya, ada kendala teknis yang diakibatkan oleh karyawan yang sedang cuti bersama, serta pelayanan perbankan yang belum normal beberapa waktu lalu.

“Sehingga dalam pemesanan BBM, terdapat sedikit hambatan,” jelas Maulana.

Pertamina segera merespons dengan menambah distribusi BBM sebanyak 16 ton khusus untuk Kutai Barat.

Sementara itu, Anggota DPRD Kubar, Rull Riska Risandi, menyayangkan kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam mendapatkan BBM bersubsidi. Menurutnya, penyelesaian masalah ini memerlukan tindakan tegas dari pemerintah.

“Kenapa kita harus takut dan gentar untuk melakukan penindakan,” tegasnya. 

Editor Topik Borneo

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,157PengikutMengikuti
1,175PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

BERITA DAERAH

BERITA NASIONAL

BERITA INTERNASIONAL

Komentar