BERAU – Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, melakukan kunjungan ke pabrik pengolahan kakao, Berau Cocoa, di Kabupaten Berau. Pabrik ini merupakan bagian dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang dilakukan oleh PT Berau Coal.
Dalam kunjungan tersebut, Akmal Malik didampingi oleh Bupati Berau, Sri Juniarsih, serta mendengarkan penjelasan tentang pengembangan kakao di Berau dan proses pendampingan Berau Cocoa dari hulu hingga hilir.
Akmal Malik terkesan dengan produk olahan cokelat Berau, khususnya citarasa unik yang jarang ditemui, yakni adanya rasa asam-asamnya.
Ia menyampaikan apresiasinya terhadap upaya PT Berau Coal dalam mengembangkan kakao melalui Program Pembinaan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), mengakomodir harapan Pemerintah Kabupaten Berau untuk melakukan transformasi kebijakan ekonomi dari sektor Pertambangan menuju sektor Pertanian.
“Ke depan kita tidak bisa bergantung tambang batu bara semata, sewaktu-waktu akan habis. Kita ingin mendorong warga kita yang bertani untuk optimalkan lahannya,” kata Akmal Malik.
Corporate Communications Superintendent PT Berau Coal, Rudini, menambahkan bahwa pabrik pengolahan kakao merupakan upaya dalam Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) PT Berau Coal untuk mengembangkan agrobisnis dan meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat.
“Perkebunan kakao merupakan salah satu solusi untuk transformasi ekonomi Berau ke depan,” ujar Rudini.
Dukungan dari PT Berau Coal mencakup pendampingan dari hulu hingga hilir, melibatkan petani dalam proses pengembangan kakao.
Rudini menekankan kolaborasi dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi, dan Pusat Penelitian Kopi dan Kakao untuk memastikan pendampingan ke petani dapat berjalan optimal.
Hingga saat ini, sudah ada 227 petani yang mendapatkan pendampingan dari Berau Cocoa, dan angka ini terus ditingkatkan untuk memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat.
Sumber : Liputan6.com
Editor Topik Borneo
