SANGATTA – Pasca-pleno rekapitulasi oleh KPU Kutai Timur pada Selasa (5/3), posisi kursi ketua DPRD Kutai Timur untuk periode 2024–2029 kemungkinan besar akan mengalami perubahan.
Dari hasil rekapitulasi tersebut, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) keluar sebagai pemenang dengan meraih 37.310 suara, yang berujung pada perolehan tujuh kursi.
Jumlah ini setara dengan capaian Partai Golkar. Namun, Partai Beringin hanya mampu meraih kursi wakil ketua DPRD Kutai Timur karena terpaut 850 suara dari PKS.
Satu kursi wakil ketua DPRD Kutai Timur diberikan kepada NasDem yang berhasil meraih 6 kursi dengan total 26.271 suara. Mereka unggul 728 suara dari Partai Demokrat yang juga sukses mengantarkan 6 calegnya ke kursi legislator.
Meskipun PKS berhasil meningkatkan jumlah suaranya, hal tersebut berbanding terbalik dengan PPP yang pada Pemilu Legislatif 2019 memiliki kekuatan dengan 9 kursi.
Namun, pada kontestasi terakhir ini, partai tersebut hanya mampu meraih 4 kursi, sehingga terlempar dari kursi pimpinan.
Ketua KPU Kutai Timur, Ulfa J Farida, menyatakan bahwa semua tahapan rekapitulasi di Kutim berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan.
Proses ini menjadi bagian penting dalam memastikan transparansi dan keabsahan hasil suara.
“Alhamdulillah, seluruh tahapan, termasuk rekapitulasi, berjalan lancar, dan pemilu di Kutai Timur sampai hari ini berjalan dengan aman, lancar, dan kondusif,” ungkap Ulfa, seperti dilaporkan oleh RRI Samarinda.
Dia menambahkan bahwa hasil penghitungan suara lima jenis pemilihan telah di-rekapitulasi menjadi formulir D Kabupaten.
Namun, penetapan hasil akhir mengenai perolehan kursi dan caleg terpilih akan ditetapkan secara resmi oleh KPU RI.
“Pada tahapan kemarin, kami hanya melakukan rekapitulasi, sementara hasilnya akan ditetapkan oleh KPU RI,” jelasnya.
Editor Topik Borneo
