BONTANG – Pemerintah Kota Bontang telah mengalokasikan dana sebesar Rp 15,5 miliar untuk program pengadaan seragam sekolah gratis bagi siswa baru SD dan SMP di tahun 2024.
Program ini tidak hanya bertujuan untuk meringankan beban orang tua dalam membeli seragam sekolah, tetapi juga sebagai upaya untuk memberdayakan penjahit lokal di daerah tersebut.
Wali Kota Bontang, Basri Rase, menegaskan komitmennya dalam mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) lokal dengan menginstruksikan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk melibatkan penjahit lokal dalam pengadaan seragam sekolah.
“Harus berdayakan penjahit lokal. Itu perintah saya. Semangat kita pemberdayaan UMKM. Jadi soal harga makanya saya minta rampungkan Rencana Anggaran Belanja (RAB) nya,” tegas Basri.
Anggaran untuk program seragam siswa baru terbagi menjadi dua bagian, yaitu Rp 1,8 miliar untuk total 4.707 pasang seragam kecil dan Rp 1,7 miliar untuk total 4.427 pasang seragam lainnya.
Selain itu, juga tersedia anggaran sebesar Rp 8,7 miliar untuk pembelian baju batik sebanyak 24.212 pcs dan Rp 3,3 miliar untuk 9.156 pcs baju batik.
Program baju sekolah gratis ini ditujukan untuk siswa baru SD dan SMP, baik yang bersekolah di sekolah negeri maupun swasta. Sementara itu, baju batik akan dibagikan kepada seluruh siswa SD dan SMP di Kota Bontang.
Total anggaran yang dialokasikan untuk pengadaan seragam ini mencapai lebih dari Rp 15 miliar.
Basri Rase meminta Disdikbud untuk mempercepat penyaluran seragam sekolah gratis, termasuk baju batik.
“Harus bisa cepat. Jadi ini kan perhatian Pemkot Bontang terkait penyediaan seragam, tas, dan sepatu,” tambahnya.
Dengan program ini, diharapkan dapat memberikan manfaat ganda, yaitu meringankan beban ekonomi keluarga siswa dan mendukung perkembangan UMKM lokal di Kota Bontang.
Editor Topik Borneo
