JAKARTA – Radja Nainggolan, eks pemain Inter Milan keturunan Indonesia, menarik perhatian dengan keputusannya untuk bergabung dengan klub Liga 1 Indonesia, Bhayangkara FC.
Setelah membantu mempromosikan Piala Dunia U-17 2023 atas undangan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Nainggolan kini akan bermain di kompetisi sepak bola Tanah Air.
Bhayangkara FC, yang dikenal sebagai The Guardians, resmi mengontrak Radja Nainggolan.
Chief Operating Officer klub, Sumardji, mengkonfirmasi penandatanganan kontrak tersebut dan menyatakan bahwa negosiasi berlangsung saat Nainggolan berada di Indonesia.
Erick Thohir, Ketua Umum PSSI, menyambut positif keputusan Nainggolan bergabung dengan Liga 1 Indonesia.
“Saya apresiasi keputusan Radja Nainggolan. Kehadirannya di Liga 1 pastinya semakin membuat liga ini semakin baik,” kata Erick Thohir.
Thohir optimistis bahwa kehadiran pemain berpengalaman ini akan meningkatkan kualitas liga dan mendukung ambisi PSSI menjadikan Liga Indonesia sebagai yang terbaik di Asia Tenggara.
Pemain berusia 35 tahun ini, yang sebelumnya membela AS Roma dan Inter Milan, memiliki akar keturunan Indonesia.
Nainggolan pernah membela timnas Belgia selama 14 tahun (2004-2018). Keputusannya untuk bermain di Liga Indonesia diharapkan dapat memberikan dorongan positif bagi perkembangan sepak bola Tanah Air.
Bhayangkara FC bukan hanya mendapatkan pemain berkualitas, tetapi juga mendapat kehormatan menjadi klub yang mendatangkan Radja Nainggolan.
Dengan reputasi Nainggolan sebagai gelandang serba bisa yang tangguh, kehadirannya diharapkan dapat membawa pengaruh positif bagi performa The Guardians di musim kompetisi 2023/2024.
Ketertarikan Nainggolan pada Liga Indonesia memberikan sinyal positif terkait perkembangan sepak bola Tanah Air.
Hal ini juga sejalan dengan ambisi PSSI untuk meningkatkan standar dan profesionalisme dalam pengelolaan liga, menjadikannya lebih kompetitif dan menarik bagi pemain berbakat serta mendukung visi PSSI menjadikan Liga Indonesia yang lebih baik secara internasional.
Sumber : Liputan6.com
Editor Topik Borneo