BONTANG – Maraknya balap liar remaja di Bontang membutuhkan perhatian serius dari pemerintah. Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris, menyarankan agar Pemkot Bontang menyediakan fasilitas atau arena balap resmi untuk para remaja.
Menurutnya, sanksi disiplin atau penilangan kendaraan bukanlah solusi jangka panjang karena remaja cenderung mencari cara untuk mengelabui petugas.
“Seharusnya pemerintah bisa membuatkan mereka lapangan, jadi mereka bisa bermain di sana. Kalau sudah ada fasilitas dan mereka masih melanggar, baru ditertibkan,” ujar Agus Haris saat dihubungi melalui telepon WhatsApp, Selasa (18/6/2024).
Politikus Partai Gerindra ini menekankan pentingnya kerjasama dari semua pihak, termasuk orang tua dan instansi lain, untuk menyelesaikan masalah ini melalui pendekatan humanis. “Melibatkan peran orang tua dan pendekatan yang merangkul serta mengajak diskusi bisa meminimalisir kejadian balap liar,” tambahnya.
Agus Haris mengatakan, balap liar tidak hanya membahayakan pelakunya tetapi juga orang lain. Oleh karena itu, ia mengusulkan Pemkot Bontang untuk melakukan pembinaan kepada remaja, termasuk memberikan bantuan anggaran, membentuk organisasi, dan memfasilitasi mereka melalui berbagai kegiatan.
“Pemerintah bisa mengadakan event balap resmi dua kali setahun. Melalui kegiatan ini, para remaja bisa diarahkan menjadi atlet yang berkompetisi di kejuaraan regional hingga nasional,” kata pria yang akrab disapa AH ini.
Dampak Positif Ekonomi dan Pembinaan
Agus Haris juga menambahkan bahwa dengan intervensi anggaran daerah untuk mendukung hobi para remaja, seperti pembuatan arena balap yang dikelola dengan baik, bisa menciptakan perputaran ekonomi yang positif.
Ia mengucapkan terima kasih kepada Polres Bontang dan jajarannya yang telah mengadakan event untuk memfasilitasi anak muda. “Jika ada bantuan anggaran dari pemerintah, itu akan lebih mendorong anak muda untuk berkembang,” pungkas AH.
Editor Topik Borneo