PENAJAM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Dapil Babulu-Waru, Roman Rading, mengungkapkan bahwa produksi hasil pertanian, khususnya padi, di Kecamatan Babulu mengalami peningkatan yang signifikan.
Hal ini tercermin dari hasil panen padi beberapa waktu lalu, di mana para petani berhasil mencapai rata-rata produksi hingga 80 karung atau sekitar 6-7 ton per hektare. Bahkan, ada petani yang mencapai 100 karung atau sekitar 7-8 ton per hektare, yang menurutnya adalah pencapaian luar biasa.
Namun, meskipun hasil panen meningkat, Roman Rading mengungkapkan bahwa kendala utama yang dihadapi oleh petani di Babulu adalah masalah pengairan.
Sebagian besar lahan pertanian di Babulu masih mengandalkan air tadah hujan, yang tidak dapat mencukupi kebutuhan irigasi sepanjang tahun. Ia menjelaskan bahwa jika masalah pengairan ini dapat teratasi dengan baik, maka petani bisa menanam padi dua hingga tiga kali dalam setahun, sehingga meningkatkan produktivitas pertanian di daerah tersebut.
“Sekarang saja sudah ada petani yang bisa tanam dua kali setahun, tetapi itu belum merata. Kalau pengairan ini bagus, mungkin rata-rata bisa tanam dua hingga tiga kali setahun,” ujarnya.
Roman Rading menambahkan, solusi terbaik untuk masalah pengairan adalah dengan membangun bendungan yang pernah direncanakan oleh pemerintah pusat. Menurutnya, pembangunan bendungan atau solusi alternatif lainnya untuk meningkatkan ketersediaan air akan sangat membantu petani dalam mengelola lahan pertanian mereka dengan lebih efisien.
Ia juga mengungkapkan bahwa petani di Babulu sudah mulai melakukan tanam palawija setelah musim panen padi. Hal ini memberikan peluang penghasilan tambahan bagi petani, yang semakin mendorong keberagaman hasil pertanian dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
“Lahan pertanian di Babulu ini sangat menjanjikan, namun pengairannya yang menjadi kendala. Kami butuh solusi agar produksi terus meningkat dan musim tanam bisa lebih optimal,” tutup Roman. (ADV/DPRD PPU)
