PASER – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panglima Sebaya Tanah Grogot Kabupaten Paser menghadapi lonjakan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang mencapai 259 kasus dalam dua bulan terakhir.
Humas RSUD, dr Achmad Hadiwijaya, mengonfirmasi bahwa pada Desember lalu terdapat 139 kasus DBD, dengan empat pasien yang meninggal dunia. Sedangkan pada Januari 2024, telah tercatat 120 kasus DBD.
Hadiwijaya menyatakan bahwa lonjakan kasus DBD pada awal tahun 2024 tergolong tinggi jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Ia membandingkannya dengan kasus DBD pada tahun 2016, mencatat kemiripan dalam pola kasus.
Sebagian besar pasien DBD yang dirawat di RSUD Panglima Sebaya adalah anak-anak, yang mengakibatkan ruangan perawatan anak di rumah sakit mengalami over kapasitas.
RSUD Panglima Sebaya telah mengambil langkah-langkah untuk menangani situasi ini, termasuk memfungsikan satu ruangan baru pasca-renovasi.
“Normalnya satu ruangan diisi 28 orang, sekarang dipadatkan menjadi 42 orang. Langkah ini kami lakukan dengan tetap mematuhi standar layanan dan tenaga medis,” kata Hadiwijaya.
Hadiwijaya menekankan bahwa RSUD Panglima Sebaya tetap menerima semua pasien, meskipun menghadapi kendala jumlah ruangan. Pihak rumah sakit melakukan evaluasi untuk menentukan penanganan darurat dan rawat jalan sesuai kebutuhan.
Tingginya intensitas hujan di daerah tersebut menyebabkan genangan air sebagai sarang nyamuk Aedes aegypti di lingkungan masyarakat. Anak-anak dianggap rentan terkena DBD karena efek berat dari virusnya.
Orangtua diimbau untuk waspada dan menjaga kesehatan anak-anak, dengan memeriksa anak jika mengalami demam lebih dari empat hari.
Selain itu, masyarakat juga diharapkan berpartisipasi dalam menjaga lingkungan dan memastikan asupan gizi yang cukup serta istirahat yang cukup.
Dalam menghadapi situasi ini, RSUD Panglima Sebaya memberikan perhatian ekstra untuk menangani pasien DBD dan berupaya memberikan pelayanan terbaik meskipun menghadapi keterbatasan fasilitas.
Sumber : Antaranews.comÂ
Editor Topik Borneo