PPU – Kejadian tragis pembunuhan terhadap lima anggota keluarga di Desa Babulu Laut, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur, pada Selasa (05/02/2024) masih menjadi sorotan.
Rumah yang dulunya dihuni oleh Junaedi (17), pelaku pembunuhan sadis, kini mengalami nasib tak terhindarkan.
Pada Sabtu (10/02/2024), tiga bangunan milik keluarga Junaedi dihancurkan dengan menggunakan alat berat jenis ekskavator.
Dalam rekaman video yang beredar, proses pembongkaran rumah pembunuh di Babulu terlihat jelas.
Satu per satu, ekskavator merobohkan bangunan tersebut hingga akhirnya semuanya rata dengan tanah.
Tindakan ini diambil sebagai langkah untuk menghilangkan trauma baik bagi keluarga maupun warga sekitar akibat kejadian tragis tersebut.
Penggunaan ekskavator sebagai alat untuk meratakan bangunan keluarga Junaedi merupakan keputusan yang diambil oleh pihak terkait.
Aksi ini diharapkan dapat menghapus bekas-bekas kejahatan dan tragedi yang terjadi di tempat tersebut.
Dengan dibongkarnya tiga bangunan yang terdiri dari dua rumah dan satu bengkel, diharapkan dapat membantu dalam proses penyembuhan trauma yang dialami oleh keluarga dan warga sekitar.
Sebagai respons atas pembongkaran tersebut, perwakilan keluarga Junaedi membuat pernyataan bahwa mereka bersedia untuk tidak bertempat tinggal lagi di wilayah tersebut.
“Saya dan keluarga saya bersedia rumah kami di RT 18 Desa Babulu Laut, Kecamatan Babulu dirobohkan untuk mengurangi rasa trauma di masyarakat setelah barang-barang kami dikeluarkan dari rumah kami,” kata salah satu wakil keluarga pelaku.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi bagian dari proses pemulihan dan rekonsiliasi di antara masyarakat setempat, serta memberikan kesempatan bagi keluarga Junaedi untuk memulai kembali kehidupan mereka tanpa beban trauma atas kejadian yang mengejutkan tersebut.
Sumber : Tribunkaltim.com
Editor Topik Borneo