Samarinda — Pentingnya komunikasi dua arah antara pemerintah dan masyarakat kembali disuarakan oleh Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Sani Bin Husain, menyusul kericuhan saat penertiban Pasar Subuh di Gang 3 Jalan Yos Sudarso, Jumat (9/5/2025) lalu.
Ia menilai, tanpa dialog yang terbuka, kebijakan pemerintah akan sulit diterima warga, terutama pedagang kecil yang terdampak langsung.
“Jangan kasar. Utamakan pendekatan persuasif,” ucap Sani.
Menurut Sani, sikap persuasif dari aparat di lapangan mutlak diperlukan agar tidak terjadi gesekan. Satpol PP maupun kepolisian, seharusnya mampu menempatkan diri dan berempati terhadap masyarakat yang dihadapi.
“Mereka juga warga kita yang sedang berjuang mencari nafkah untuk keluarganya,” ungkapnya.
Sani juga menyarankan agar Pemkot Samarinda tidak sekadar menjalankan kebijakan penertiban, tetapi juga membangun komunikasi intensif dengan para pedagang. Baginya, itulah cara agar niat baik pemerintah bisa berjalan maksimal dan tidak menimbulkan konflik di lapangan.
“Kalau yang Anda hadapi lebih tua, bayangkan itu orang tua Anda. Kalau seumuran, bayangkan itu saudara Anda. Kalau lebih muda, anggap mereka adik atau anak sendiri,” tuturnya. (ADV SMD)