TANJUNG REDEB – Satuan Reserse Kriminal Polres Berau berhasil mengungkap kasus penyalahgunaan BBM jenis pertalite dengan menangkap pelaku berinisial AP (45) dan menyita sebanyak 2,3 ton pertalite.
Pengungkapan ini berdasarkan laporan masyarakat terkait dugaan pengangkutan BBM menggunakan mobil Grandmax putih oleh pelaku.
Wakapolres Berau, Kompol Komank Adhi Andhika, mengungkapkan bahwa pelaku berhasil ditangkap pada Selasa, 9 Januari 2023, di Jalan HARM Ayoeb, Kecamatan Gunung Tabur. Dari tangan pelaku, polisi menyita 114 jirigen pertalite.
“Pada Selasa, 9 Januari 2023 lalu, berhasil diamankan satu orang pelaku penyalahgunaan BBM,” kata Adhi.
Pelaku diketahui berniat menjual BBM tersebut di Kecamatan Kelay dengan harga Rp 270.000 per jirigen.
Menurut AKP Ardian Rahayu Priatna, Kasat Reskrim Polres Berau, pelaku membeli BBM dari pihak lain dengan harga Rp 240.000 per jirigen, dengan keuntungan sekitar Rp 30.000 per jirigen.
“Pelaku memperoleh BBM tersebut dengan membeli dari sumber lain dengan harga Rp 240.000 per jirigen. Dari setiap jirigen yang berhasil diakuisisi, pelaku berhasil meraih keuntungan sekitar Rp 30.000,” jelasnya.
Polisi sedang melakukan pengembangan kasus untuk mengetahui apakah pelaku membeli dari penimbun BBM.
Selain itu, pihak kepolisian juga sedang menyelidiki keterlibatan Pertamina atau SPBU dalam kasus ini.
Pelaku dihadapi ancaman hukuman sesuai UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas, dengan hukuman maksimal 6 tahun penjara atau denda hingga 6 miliar rupiah.
Saat ini, pelaku telah diamankan di Rutan Mapolres Berau untuk pemeriksaan lanjutan.
Kasus ini menunjukkan tindakan tegas kepolisian dalam menindak pelanggaran terkait penyalahgunaan BBM, serta adanya upaya pengembangan untuk mengetahui seluruh rangkaian kejahatan terkait.
Sumber : A-news.id
Editor Topik Borneo
