TANJUNG REDEB – Produksi kelapa sawit di Kabupaten Berau mengalami peningkatan yang signifikan.
Dari data yang dirilis oleh Dinas Perkebunan (Disbun) Berau, lonjakan terjadi sejak dua tahun belakang.
Kepala Disbun Berau, Lita Handani mengatakan produksi sawit pada 2022 hingga 2023 terus menunjukkan peningkatan yang positif.
Di mana data itu, kata Lita, berdasarkan hasil rekap yang dilakukan setiap tahunnya sejak 2022 silam. “Jadi produksi sawit di Berau tiap tahun meningkat pesat,” ujarnya, Senin (15/4/2024).
“Memang tren usaha sawit di Kabupaten Berau termasuk lancar dan menjanjikan. Untuk tahun ini, tidak terjadi penurunan dan cenderung naik,” tambahnya.
Selain itu, kenaikan tersebut terjadi pada produksi Tandan Buah Segar (TBS) maupun produksi olahan turunannya, yaitu Crude Palm Oil (CPO).
“Kami optimis seperti tahun-tahun sebelumnya akan menunjukkan tren positif dan peningkatan,” imbuhnya.
Data yang dihimpun, produksi TBS pada 2022 mencapai 2.514.017 ton dan pada 2023 sekitar 2.886.240 ton atau naik sekitar 10 persen, yakni 372.223 ton.
“Itu merupakan akumulasi hasil panen TBS selama setahun penuh. Jika dibandingkan dengan 2023, naik lebih dari 10 persen dibandingkan dengan 2022,” jelasnya.
Pada olahan turunannya juga mengalami kenaikan produksi antara tahun ke tahun. Pada 2022, produksi CPO mencapai 557.701 ton dan naik menjadi 610.330 ton pada 2023.
“Itu dihitung total selama setahun penuh juga,” paparnya. Total luasan kebun sawit di Berau kini mencapai 151.386 Hektare (Ha).
Luasan tersebut terdiri dari lahan produksi Perusahaan Besar Sawit (PBS) maupun lahan swadaya masyarakat.
“Melihat tren tahun-tahun sebelumnya, luasan lahan sawit sendiri kerap mengalami peningkatan seiring naiknya jumlah produksi. Produksi sawit akan terus meningkat sepanjang harga masih bagus seperti saat ini,” pungkasnya.
Editor Topik Borneo
