PPU – Kasus pembunuhan satu keluarga yang terjadi di Desa Babulu Laut, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menghadirkan sorotan terhadap hobi tak biasa pelaku, Junaedi, seorang siswa SMK yang terlibat dalam kejadian tragis tersebut.
Terungkap bahwa Junaedi memiliki tabiat yang jarang senyum dan kurang berinteraksi dengan warga sekitar, seperti yang diungkapkan oleh salah satu kerabat korban, Randi.
“Kenal, orangnya kurang bermasyarakat juga. Ketemu orang enggak senyum,” kata Randi.
Meskipun demikian, kejadian pembunuhan yang melibatkan keluarga korban menjadi sebuah kejutan bagi masyarakat setempat.
Dalam penyelidikan lebih lanjut, terkuak bahwa Junaedi memiliki hobi yang dianggap tak wajar, terutama terkait dengan hobi menonton film dan anime.
Junaedi ternyata gemar menonton anime bergenre dewasa, termasuk genre hentai dan ecchi, yang tidak sesuai dengan usianya yang masih di bawah umur.
Bahkan, ia merekomendasikan film anime berjudul “Boku no Pico,” yang mengandung unsur pornografi dan penyimpangan seksual.
Selain itu, Junaedi juga pernah menuliskan curhatan tentang kematian, mengeksplorasi ketertarikannya terhadap kehidupan setelah meninggal dunia.
Postingan-postingannya di media sosial memberikan gambaran tentang ketidaknormalan hobi dan minatnya.
“Hobi ngewibu sama dengerin musikGenre favorit: hentai, ecchi, romance, action, psychological,” ungkap JND dalam postingan di akun Facebook-nya.
Sorotan atas hobi tak biasa Junaedi ini menjadi sebuah pertanyaan yang serius terutama terkait dengan pengaruhnya terhadap perilaku dan tindakan kriminal yang dilakukannya.
Meskipun demikian, penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk memahami lebih dalam motif dan latar belakang pelaku dalam melakukan aksi kejahatannya yang mengerikan ini.
Sumber : Tribunkaltim.co
Editor Topik Borneo
