JAKARTA – Selebritas Aldi Taher memutuskan untuk terjun ke dunia politik dengan mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif (caleg) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) 2024 melalui Partai Perindo di daerah pemilihan (dapil) Jawa Barat VII, yang mencakup Kabupaten Bekasi, Karawang, dan Purwakarta.
Namun, hingga Minggu (18/2/2024) malam, perolehan suara Aldi Taher masih di bawah rata-rata dibandingkan dengan caleg lain di dapil yang sama.
Berdasarkan hasil real count di situs resmi KPU, Aldi Taher hanya mendapatkan 6.461 suara dari total 18.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Perolehan suara sementara Aldi Taher menjadi yang terkecil di antara sembilan caleg Partai Perindo lainnya yang juga maju di dapil yang sama.
Di antara caleg artis lainnya di dapil tersebut, seperti Rieke Diah Pitaloka dari PDI Perjuangan dan Verrell Bramasta dari PAN, Aldi Taher masih tertinggal jauh dalam jumlah suara.
Meskipun begitu, peluang Aldi Taher untuk lolos ke Senayan dipandang sangat kecil mengingat dapil Jawa Barat VII telah diwakili oleh sepuluh anggota Dewan Perwakilan Rakyat sejak 2009.
Selama masa kampanye, Aldi Taher beberapa kali menjadi sorotan karena penggunaan atribut partai yang membuat rancu konstituen atau masyarakat setempat.
Misalnya, Aldi Taher kerap menggunakan atribut Partai Persatuan Pembangunan (PPP) meskipun mencalonkan diri dari Partai Perindo.
Tak hanya itu, Aldi Taher juga pernah menjual atribut partainya, bahkan saat caleg lain membagikannya secara cuma-cuma.
Kerancuan ini menjadi tantangan bagi Aldi Taher dalam memperoleh dukungan dan meningkatkan perolehan suaranya dalam Pileg 2024.
Dengan demikian, perjalanan Aldi Taher sebagai caleg menunjukkan tantangan yang berat dalam meraih kepercayaan dan dukungan masyarakat dalam dunia politik.
Sumber : Kompas.com
Editor Topik Borneo
