BONTANG – Kota Bontang tengah dihadapkan dengan masalah munculnya sejumlah iklan rokok ilegal yang menjamur di beberapa ruas jalan. Reklame tersebut terpasang tanpa izin resmi dan belum membayar pajak kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang.
Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bontang, Rafidah, menyampaikan bahwa meskipun reklame rokok boleh dipasang, namun harus mengikuti ketentuan yang telah ditetapkan, termasuk dalam menentukan lokasi penempatannya.
Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 40 tiang reklame rokok yang dipasang tanpa izin dan pembayaran pajak.
“Reklame rokok boleh dipasang, tetapi ada penentuan spot titiknya dan tidak boleh di sembarang tempat,” ujar Rafidah.
Dia juga menegaskan bahwa pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk menindaklanjuti temuan ini.
Rafidah juga menjelaskan bahwa untuk teknis penentuan lokasi iklan rokok, akan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Wali Kota (Perwali) yang sedang disusun.
Hal ini dilakukan sebagai langkah untuk memastikan bahwa iklan rokok tidak akan ditempatkan di jalan protokol, mengingat Bontang memiliki status sebagai kota layak anak.
Sementara itu, Wali Kota Bontang, Basri Rase, menyatakan bahwa pihaknya akan mengambil tindakan atas temuan reklame rokok ilegal tersebut. Dia meminta kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis untuk segera bertindak dalam penyelesaian masalah ini.
“Jangan apa-apa harus wali kota yang turun tangan. Saya akan coba koordinasi dulu. Bontang Kota Ramah Anak,” tegas Basri.
Masalah reklame rokok ilegal ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kota Bontang, karena selain melanggar regulasi yang berlaku, juga berpotensi memberikan dampak negatif terhadap lingkungan dan masyarakat, terutama anak-anak.
Langkah-langkah penindakan yang tepat dan penegakan hukum yang adil diharapkan dapat memberikan solusi atas permasalahan ini.
Editor Topik Borneo
