UJOH BILANG – Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mahakam Ulu mengungkapkan bahwa ketersediaan energi listrik di Mahulu masih jauh dari memenuhi kebutuhan, terutama untuk daerah perkantoran.
Meskipun membutuhkan daya listrik sebesar 850 kVa dengan beban puncak 1000 kVa, PLN hanya mampu menyediakan 82,5 kVa.
Kepala Dinas PUPR Mahulu, Didik Subagya, menyatakan bahwa ketersediaan listrik dari PLN untuk daerah perkantoran masih sangat kurang dari kebutuhan.
Daya yang mampu dipenuhi oleh PLN hanya mencapai 82,5 kVa, yang tidak mencapai 10 persen dari kebutuhan sebenarnya.
Untuk mengatasi kekurangan tersebut, PUPR Mahulu terpaksa mengandalkan mesin genset.
“Disamping itu agar pelayanan tetap dan pembiayaan juga ada, disamping listrik kami juga ada gunakan mesin genset,” kata Didik.
Namun, penggunaan mesin genset dinilai lebih mahal karena konsumsi bahan bakar yang tinggi.
Didik Subagya menjelaskan bahwa daerah perkantoran dengan beban puncak 1000 kVa membutuhkan 212 liter bahan bakar per jam.
Meskipun PUPR Mahulu terus berusaha mengusulkan penambahan daya kepada PLN, kebijakan tersebut berada di luar kewenangannya.
PUPR berharap PLN dapat memperhatikan kebutuhan listrik di Mahulu dan menambah mesin di Ujoh Bilang untuk meningkatkan ketersediaan daya listrik.
Sejak setahun lalu, Pemkab Mahulu mencoba menghibahkan mesin kepada PLN untuk mendukung operasionalnya, namun berdasarkan regulasi PLN, hal ini tidak dapat dilakukan.
Meskipun begitu, Pemkab Mahulu terus berharap agar PLN dapat memberikan perhatian lebih terhadap kebutuhan energi listrik di wilayah tersebut.
Sumber : Tribunkaltim.co
Editor Topik Borneo