BONTANG – Pasca dibebaskan dari masa penahanan, tersangka investasi bodong ayam potong, RW (27), kembali berulah. Bukti terbaru menunjukkan RW mengirim pesan WhatsApp ke sejumlah korbannya untuk mengajak mereka berinvestasi kembali.
Dari chat WhatsApp tersebut, terlihat RW kembali mengajak para korban untuk bekerja sama dalam investasi ayam potong. Salah satu korban, yang tidak ingin disebut namanya, mengatakan bahwa ia sempat dihubungi oleh RW untuk kembali berinvestasi karena aset RW telah disita dan ia tidak memiliki modal.
“Saya sempat dihubungi, menawarkan kembali untuk berinvestasi. Tetapi saya tidak merespon,” ucap korban saat diwawancarai pada Rabu (3/7/2024).
Korban yang merasa dihubungi kembali oleh RW menganggap bahwa RW masih bertingkah dan tidak memiliki efek jera selama menjalani masa tahanan.
“Tentu saja saya kecewa, karena hukuman yang diterima tersangka tidak setimpal. Banyak orang yang tertipu dengan jumlah yang tidak sedikit,” jelasnya.
Para korban yang telah tertipu oleh RW merasa hukuman yang diterima RW sangat tidak setimpal. Mereka berharap RW bisa dipenjara lebih lama agar memiliki efek jera.
Kuasa hukum korban, Kim Samuel, menyatakan bahwa banyak korban telah dihubungi oleh RW sejak ia masih dalam tahanan.
“Selama tersangka ditahan, ternyata banyak korban yang dihubungi oleh RW,” paparnya.
Kim Samuel berpendapat bahwa hukum seharusnya melindungi korban, bukan tersangka. Ia berencana untuk mengirim surat kepada Polres Bontang, Kejaksaan Negeri, Kejaksaan Tinggi, dan Polda Kaltim untuk menindaklanjuti kasus ini. Total kerugian korban di wilayah Bontang sendiri mencapai Rp 10,9 miliar.
Untuk informasi tambahan, RW menjalani masa tahanan selama kurang lebih 120 hari. Begitu pula dengan istrinya, SR, yang juga menjalani masa tahanan. Selama jaksa menyatakan syarat yang diperlukan belum dipenuhi, masa tahanan mereka berlanjut.
Editor Topik Borneo
