SAMARINDA – Orang tua yang bekerja seringkali memiliki kekhawatiran akan kurangnya waktu bersama anak mereka.
Kedekatan antara orang tua dan anak dianggap penting untuk mendukung tumbuh kembang anak, terutama dalam memenuhi kebutuhan akan kasih sayang.
Menurut psikolog pendidikan dan anak dari Rumah Dandelion, Orissa Anggita Rinjani, anak yang mendapatkan cukup kasih sayang cenderung lebih mandiri, merasa dihargai, percaya diri, dan mampu bereksplorasi dengan lebih baik. Mereka juga lebih kooperatif dan mudah dinasehati.
“Sebenarnya kita cuma butuh 15-20 menit aja udah cukup. Tapi memang quality time, kita fokus, itu bisa kita feeling connected,” kata Orissa
Sebaliknya, jika kebutuhan akan kasih sayang tidak terpenuhi, anak cenderung lebih mudah tantrum dan kesulitan mengelola emosinya.
Namun demikian, menurut Orissa, kedekatan dengan anak tidak selalu harus diukur dari seberapa lama waktu yang dihabiskan bersama.
Bahkan, hanya 15-20 menit per hari dengan kualitas yang baik sudah cukup untuk mendekatkan hubungan antara orang tua dan anak.
“Fokus yang dimaksud adalah orang tua benar-benar berinteraksi dengan anak dan merespons dengan sungguh-sungguh. Bukan sekadar menemani anak bermain sambil sibuk dengan hal lain seperti HP, memasak, atau membersihkan rumah,” jelas Orissa.
Meskipun waktu terbatas, Orissa menyarankan agar orang tua memanfaatkan waktu tersebut secara efektif.
Misalnya, membagi waktu menjadi 10 menit di pagi hari dan 10 menit di malam hari, selama interaksi tersebut berkualitas.
Berikut penjelasan selengkapnya:
1. Words of affirmation
Anak biasanya suka dipuji. Oleh karena itu jangan ragu untuk memberikan apresiasi atas setiap langkah-langkah kecil yang telah dilakukan si kecil.
“Biasanya dia minta persetujuan kalau mau ngapa-ngapain, butuh validasi dari orang tua,” kata Orissa.
2. Physical touch
Salah satu contohnya misalnya sedang duduk di ruang keluarga yang areanya cukup lebar, tapi anak lebih memilih gelendotan di tubuh ibu atau ayahnya.
Anak dengan bahasa cinta ini, suka dengan sentuhan lembut dari orang tuanya. Anda bisa mengusap lembut kepala anak atau sering-sering mencium dan memeluknya.
3. Act of service
Anda bisa membuatkan makanan kesukaan si kecil tanpa ia memintanya. Atau tawarkan bantuan apa pun yang mungkin ia perlukan.
4. Receiving Gifts
Rasa-rasanya sebagian besar anak suka diberi hadiah ya, Moms. Apalagi jika hadiahnya adalah mainan kesukaannya. Wah, Anda akan melihat betapa ia kegirangan dan matanya berbinar indah!
Tapi hadiah tak melulu harus sesuatu yang besar atau mahal. Anak dengan bahasa cinta menerima hadiah akan senang diberi sticker saat ia berhasil membereskan kamarnya sendiri, misalnya.
5. Quality time
Seperti yang telah dijelaskan di atas, anak akan merasa senang menghabiskan waktu dengan orang tua meski hanya sebentar, yang penting berkualitas.
Orissa juga menyoroti pentingnya memahami bahasa cinta anak untuk dapat memberikan kasih sayang sesuai dengan preferensi mereka.
Bahasa cinta anak dapat berbeda-beda, termasuk dalam bentuk pujian, sentuhan fisik, bantuan, pemberian hadiah, atau waktu berkualitas.
Dengan memahami bahasa cinta anak, orang tua dapat memberikan kasih sayang secara lebih efektif dan membangun hubungan yang lebih kuat dengan mereka.
Meskipun waktu bersama terbatas, kualitas interaksi yang diberikan akan lebih berarti bagi perkembangan anak.
Sumber : Kumparan.com
Editor Topik Borneo