spot_img

TPA Bakal Jadi Tempat Produksi LPG, Ini Strategi DLH Kutim

SANGATTA – Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) di Batota, Kecamatan Bengalon menjadi fokus utama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Timur (Kutim).

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kutim, Armin Nazar, mengumumkan rencana ambisius mereka untuk mengonversi sampah menjadi sumber Energi Baru Terbarukan (EBT).

Menurut data resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) RI, hanya 67% dari total sampah yang berhasil didaur ulang, meninggalkan sekitar 4 juta ton sampah tanpa pengelolaan yang memadai. Jumlah sampah hampir mencapai 12 juta ton pada 2023.

Pemkab Kutim mengambil langkah progresif untuk mengubah tantangan ini menjadi peluang. “Kami berencana merelokasi TPAS ke lokasi yang lebih optimal, yakni dari Batuta ke Km 12 Rantau Pulung. Kami akan membangun TPAS dengan sistem sanitary landfill,” ungkap Armin Nazar.

Pemerintah berharap memanfaatkan gas metana sebagai EBT dan mengharapkan dukungan dari DPRD Kutim untuk memastikan tersedianya anggaran.

Armin menyebut Kota Balikpapan sebagai contoh sukses dalam mengubah gas metana dari TPAS menjadi gas LPG.

Dia juga mengajak masyarakat Kutim untuk turut serta dalam mengatasi permasalahan sampah dan pentingnya menghindari pembakaran sampah yang dapat merusak lingkungan.

“Dengan pengelolaan sampah yang teratur, kami mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan. Jadwal buang sampah kami tetapkan mulai pukul 06.00 WITA hingga 18.00 WITA,” tegasnya.

Armin berharap langkah progresif ini dapat menjadi langkah baru dalam menangani masalah sampah di Kutim, serta memberikan kontribusi positif dalam pengembangan EBT nasional.

Editor Topik Borneo

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,157PengikutMengikuti
1,175PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

BERITA DAERAH

BERITA NASIONAL

BERITA INTERNASIONAL

Komentar