INDIA – Rayuan ulang tahun perusahaan teknologi Vistex, yang berbasis di Amerika Serikat, berubah menjadi tragedi saat CEO dan pendiri, Sanjay Jhah, meninggal dunia dalam sebuah insiden. Acara tersebut juga melukai secara parah Presiden Vistex, Vishwanath Raju Datla.
Kejadian terjadi saat keduanya melakukan atraksi turun dari kotak besi di panggung perayaan ulang tahun perusahaan yang ke-25, yang berlangsung di Ramoji Film City, Hyderabad, India.
Atraksi tersebut dimulai sebagai bagian dari perayaan, di mana Sanjay dan Raju turun dari kotak besi dengan ketinggian 4,5 meter di hadapan karyawan Vistex.
Namun, tali penopang kotak besi tersebut bermasalah, menyebabkan keduanya jatuh dari ketinggian tersebut. Kotak itu miring dan terlihat salah satu dari mereka jatuh dengan kepala terlebih dahulu.
Tak hanya merenggut nyawa Sanjay Jhah, kecelakaan ini juga membuat Vishwanath Raju Datla mengalami luka parah dan masih dalam kondisi kritis.
Kejadian tersebut menyebabkan shock di antara para karyawan yang hadir, sekitar 680 orang.
Polisi setempat telah memulai penyelidikan, dan manajemen gedung sedang diinterogasi terkait kejadian tersebut.
Karnakar Reddy dari kepolisian menyebut bahwa kabel besi yang menopang sangkar besi itu terlepas, dan mereka menunggu laporan dari ahli terkait standar keamanan.
“Itu adalah aksi yang biasanya terlihat di panggung. Kabel besi setebal 6 mm untuk menopang sangkar besi itu terlepas. Kami merasa standarnya kurang baik dan juga dukungan keamanan tidak ada, tapi kami masih menunggu laporan dari pakar,” kata Karnakar Reddy
Saat kecelakaan terjadi, event baru saja dimulai, dan keluarga almarhum Sanjay Jhah juga hadir di antara para penonton.
Vistex telah mengajukan keluhan terkait keterlambatan ambulans, yang membutuhkan waktu 15-20 menit untuk tiba setelah kejadian.
Perusahaan Vistex sendiri, yang berfokus pada solusi dan layanan manajemen pendapatan, menyatakan bahwa atraksi tersebut telah direncanakan sebagai bagian dari perayaan ulang tahun perusahaan yang berlangsung selama dua hari.
Saat ini, belum ada orang yang ditangkap, dan penyelidikan masih berlangsung.
Sumber : Detik.com
Editor Topik Borneo