ISTANBUL – Gempa bermagnitudo 7,8 mengguncang Turki dan Suriah pada Senin (6/2/2023), menimbulkan dampak dahsyat dengan lebih dari 3.700 orang tewas dan ribuan bangunan hancur.
Menurut layanan darurat Turki, setidaknya 2.316 orang tewas di Turki, sementara Suriah melaporkan 1.444 korban jiwa, menciptakan total 3.760 korban jiwa di kedua negara.
Pusat gempa berada di kedalaman 18 km di perbatasan selatan Turki, dengan pusatnya di kota Pazarcik, provinsi Kahramanmaras, menurut Survei Geologi AS.
Guncangan gempa ini merusak tidak hanya infrastruktur, tetapi juga menyebabkan kerugian signifikan pada masyarakat.
Dalam respons cepat terhadap bencana ini, Pusat Satelit Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNOSAT) mengaktifkan layanan pemetaan darurat.
“Memberikan analisis citra satelit selama krisis kemanusiaan terkait bencana, krisis kompleks, dan situasi konflik,” tulisnya di Twitter..
Organisasi dan badan PBB, pemerintah, Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, serta organisasi kemanusiaan non-pemerintah dapat meminta akses ke gambar yang dikumpulkan oleh UNOSAT.
Peta ini akan menjadi alat penting dalam menanggapi krisis dan mengoordinasikan upaya bantuan di daerah yang terkena dampak.
Gempa ini menunjukkan urgensi perlunya kerjasama internasional dalam mengatasi bencana alam. Komunitas global, termasuk lembaga-lembaga kemanusiaan, diharapkan untuk memberikan dukungan finansial dan logistik guna membantu pemulihan dan rekonstruksi di Turki dan Suriah.
Seiring berjalannya waktu, diharapkan bantuan internasional akan mencapai mereka yang membutuhkan dengan lebih efektif, membawa harapan dan bantuan kepada korban yang terdampak secara langsung oleh gempa ini.
Sumber : Persepsinews.com
Editor Topik Borneo