spot_img

Ubur-Ubur di Pulau Kakaban Menghilang, Dispar Berau Pertanyakan Sebab

TANJUNG REDEB – Penanganan ubur-ubur tanpa sengat di Kawasan Danau Kakaban, Kecamatan Pulau Derawan, masih menjadi fokus utama bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau.

Pasalnya, biota laut tersebut telah menghilang dari perairan Danau Pulau Kakaban, sehingga pemerintah mulai melakukan observasi terhadap ekosistem ubur-ubur di sana.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata (Dispar) Berau, Samsiah Nawir menjelaskan, hilangnya keberadaan ubur-ubur di kawasan tersebut disebabkan oleh kenaikan suhu yang tajam di Kabupaten Berau.

Ubur-ubur yang ada telah bermigrasi mencari lingkungan dengan suhu tertentu, daripada tetap berada di perairan Danau Kakaban.

“Berau pernah menduduki peringkat kedua sebagai kabupaten dengan suhu terpanas, sehingga suhu panas ini memengaruhi ekosistem di Pulau Kakaban. Itu menjadi faktor utamanya,” jelas Samsiah, Senin (8/4/2024).

Biota laut ini biasanya hidup di suhu sekitar 32 derajat celcius, namun pada September 2023, suhu di kawasan Kabupaten Berau mencapai 37 derajat celsius. “Inilah yang memengaruhi hilangnya ubur-ubur,” tambahnya.

Untuk mengatasi masalah ini, Pemkab Berau telah menutup sementara akses ke tempat wisata tersebut.

“Kami telah menutupnya sementara waktu, agar tidak ada gangguan lebih lanjut. Kami terus berkoordinasi dengan pengelola lokasi. Namun, kami masih melihat bahwa di danau yang sudah lama tersebut masih terdapat banyak anakan ubur-ubur,” jelasnya.

Meskipun begitu, Dispar terus berusaha untuk menangani masalah ini. Namun, cuaca ekstrem yang belakangan melanda Kabupaten Berau telah menghambat upaya penanganan tersebut.

“Kami sedang melakukan observasi, namun cuaca yang tidak menentu membuat proses penanganan terkendala. Kadang cuaca panas, kadang hujan deras, ini menjadi kendala bagi kami,” ungkapnya.

Dispar Berau akan melakukan riset bersama akademisi untuk mempercepat proses penanganan di destinasi wisata tersebut. 

“Kami akan berkolaborasi dengan pihak Unmul untuk melakukan riset. Kami akan menunggu hasil risetnya. Setelah semuanya jelas, baru kami akan membuka kembali tempat wisata tersebut,” tandasnya. 

Editor Topik Borneo

BERITA TERKINI

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

MEDIA SOSIAL

1,559FansSuka
1,157PengikutMengikuti
1,175PelangganBerlangganan
- Advertisment -spot_img

BERITA DAERAH

BERITA NASIONAL

BERITA INTERNASIONAL

Komentar