TENGGARONG – Survei Jajak Pendapat Masyarakat Kutai Kartanegara untuk mengukur preferensi publik terhadap bakal calon bupati dalam Pilkada Kutai Kartanegara 2024 dilaksanakan oleh Jaringan Jurnalis Indonesia pada periode 15 hingga 27 April 2024.
Dalam survei tersebut, elektabilitas bakal calon sangat dipengaruhi oleh profesi, kapasitas, kompetensi, dan rekam jejak yang dimiliki. Preferensi mayoritas pemilih untuk menentukan calon kepala daerah yang akan dipilih didasarkan pada faktor-faktor tersebut. Hasil survei ini mencerminkan preferensi pemilih dalam menentukan calon bupati yang diunggulkan di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Koordinator JJI, Agusta Irawan, menyampaikan bahwa survei melibatkan 1.440 responden yang dipilih dengan metode multistage random sampling dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilu 2024 sebanyak 543.063 pemilih di seluruh kabupaten Kutai Kartanegara, yang kemudian dikelompokkan berdasarkan desa/kelurahan.
Responden dipilih secara acak dari 5 RT, dan selanjutnya, dua kepala keluarga yang memiliki hak pilih diwawancarai. Survei ini memiliki margin of error sebesar +/- 2,58 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
“Hasil survei menunjukkan bahwa 25,8% responden memilih mantan Komandan Korem 091/ASN Brigjen TNI Dendi Suryadi sebagai calon bupati, diikuti oleh Bupati Edi Damansyah dengan 23,1%, dan Wakil Bupati Rendi Solihin dengan 12,6%,” kata Agusta Irawan.
Hasil survei juga mencerminkan tingkat kepuasan terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang tergolong rendah. Berdasarkan survei JJI, kepuasan terhadap kinerja pemerintah berada pada 51,3%, sedangkan tingkat ketidakpuasan mencapai 38,6%, dan 11,1% responden menyatakan tidak tahu/tidak menjawab.
Menyikapi hasil survei tersebut, Budiman, seorang pengamat politik dan dosen di Universitas Mulawarman, menilai bahwa unggulnya Dendi Suryadi dalam survei Jaringan Jurnalis Indonesia (JJI) karena kemampuannya dalam memperlihatkan kinerja selama menjabat sebagai Komandan Korem 091 (Kaltim).
“Dendi Suryadi telah membangun citra sosialnya di mata masyarakat Kutai Kartanegara melalui kegiatan sosial yang dilakukannya selama menjabat sebagai Kasdim dan Dandim Tenggarong, serta terakhir sebagai Danrem 091 Kaltim,” ungkap Budiman.
Budiman menambahkan bahwa Dendi Suryadi juga telah membangun branding melalui penyebaran spanduk-spanduk di beberapa daerah di Kutai Kartanegara, yang semakin meningkatkan citra positifnya sebagai calon Bupati.
“Selain itu, efek Prabowo-Gibran juga turut meningkatkan elektabilitas Dendi sebagai sosok dari kalangan militer dan putra daerah asli Kutai yang maju sebagai bakal calon Bupati Kutai Kartanegara 2024,” tambahnya.
Menurut Budiman, saat ini perlu adanya upaya keras dari tim politik Dendi untuk meyakinkan masyarakat bahwa Dendi adalah sosok yang tepat untuk memimpin Kutai Kartanegara ke depannya.
“Ia menambahkan bahwa masyarakat Kukar menginginkan figur dari kalangan militer seperti Dendi Suryadi untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi mereka.”
Editor Topik Borneo
