Samarinda, Topikborneo.com – Banjir yang melanda lima kecamatan di Samarinda akhir Januari lalu kembali menjadi pengingat bahwa penanganan banjir bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Viktor Yuan, menyoroti bahwa banyak kasus banjir semakin parah akibat saluran drainase yang tersumbat sampah.
Oleh karena itu, ia mendorong warga untuk lebih aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan serta melakukan gotong royong membersihkan saluran air.
“Warga harus aktif menjaga kebersihan. Gotong royong membersihkan parit dan saluran air di tingkat RT perlu digalakkan secara rutin,” ujar Viktor, Jumat (14/03/2025).
Selain itu, ia juga mengusulkan penerapan teknologi sederhana seperti lubang biopori di setiap rumah.
Jika diterapkan secara masif, teknologi ini diyakini mampu mengurangi genangan air hingga 30 persen serta memberikan manfaat tambahan berupa pupuk kompos bagi warga.
Lebih lanjut, Viktor menegaskan bahwa masyarakat perlu berperan aktif, bukan hanya menunggu solusi dari pemerintah. Namun, ia juga tetap mendorong Pemkot Samarinda untuk mempercepat pembangunan polder dan sistem kanal guna mengendalikan volume air saat curah hujan tinggi.
“Banjir ini tidak bisa diatasi hanya dengan infrastruktur besar. Masyarakat juga harus berperan aktif,” pungkasnya. (ADV DPRD SMD)
