Samarinda – Keberadaan berbagai event di Samarinda dinilai mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat. Namun demikian, pelaksanaan event dinilai masih kurang maksimal, terutama dalam hal promosi yang mengangkat budaya lokal.
Anggota Komisi II DPRD Samarinda, Viktor Yuan, menyoroti pentingnya memasukkan unsur budaya dalam setiap kegiatan promosi event.
Ia menyebut, meski Samarinda memiliki banyak event, potensi tersebut belum diiringi dengan strategi promosi yang optimal.
“Ya, keunggulan Kota Samarinda ini adalah event. Banyak event-event yang diselenggarakan, namun kekurangannya adalah promosi,” ujar Viktor.
Ia menekankan bahwa promosi budaya lokal seharusnya sudah dimulai sejak masa pengenalan atau publikasi event, dengan melibatkan sejumlah pihak seperti perhotelan dan ruang publik lainnya.
“Sehingga perlu disiapkan misalnya di hotel, di kantor, di tempat-tempat umum itu untuk promosi. Promosi kalender budayanya, kalender wisatanya, kalender event-eventnya yang bisa mengundang orang untuk datang berkunjung,” lanjutnya.
Menurut Viktor, promosi yang konsisten akan membantu memperluas jangkauan informasi event kepada masyarakat dan wisatawan. Ia juga mencontohkan kota lain yang sudah berhasil menerapkan sistem serupa.
“Katakanlah di Jogja sana, kita melihat bagaimana mereka mempromosikan kalender budaya, kalender wisata, tempat wisata dan sebagainya. Samarinda belum itu, mungkin ada, tapi di kantor wali kota. Ini kan jarang orang ke sana,” imbuhnya.
Guna meningkatkan sektor pariwisata ke depan, Viktor mendorong pemerintah agar terbuka terhadap praktik baik dari daerah lain, termasuk dalam hal pengelolaan dan promosi destinasi wisata.
“Ini sebagai masukan juga ke kami di Pansus II. Ke depan (mungkin) bisa kita wajibkan saja di tempat-tempat umum, seperti di kafe, di mana itu penting,” pungkasnya. (Ns/Adv DPRD Samarinda)
