SAMARINDA – Terminal Samarinda Seberang, yang baru-baru ini diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Rabu (28/2), menjadi pusat transportasi yang vital bagi warga Samarinda.
Terletak di Jalan Bung Tomo, Kelurahan Baqa, Kecamatan Samarinda Seberang, terminal ini menjadi pusat pelayanan untuk rute antar-kota antar-provinsi (AKAP) dari Samarinda menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Menurut Heriyawan, pengawas Terminal Samarinda Seberang, terminal ini saat ini melayani satu rute utama, yaitu Samarinda-Banjarmasin.
Ada empat perusahaan otobus (PO) yang beroperasi di terminal ini, dengan total sekitar 41 bus yang aktif.
Terminal ini memiliki luas lahan sekitar 6.682 meter persegi dengan luas bangunan sekitar 3.600 meter persegi, yang tersebar di dua lantai.
Terminal ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk ruang tunggu dengan kapasitas lebih dari 100 orang, serta aula yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan.
“Kami juga punya ruang tunggu dengan kapasitas sekitar lebih dari 100 orang, termasuk aula yang bisa digunakan untuk berbagai kegiatan. Kami juga rutin melayani kunjungan pelajar TK-PAUD yang ada di Samarinda mengajarkan dan memberi pelayanan terkait transportasi dan rambu lalu lintas,” kata Heriyawan.
Selain itu, terdapat 13 pedagang makanan dan kelontongan yang berjualan di terminal ini, yang sebagian besar merupakan pedagang lama sebelum terminal direvitalisasi.
Dalam persiapannya untuk peresmian oleh Presiden, berbagai instansi telah memberikan dukungan, termasuk Dinas PUPR, DPUPR-Pera Kaltim, Disdamkar, dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH).
Bahkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga telah terlibat dalam persiapan tersebut.
Adapun terkait potensi rute baru, Wali Kota Samarinda, Andi Harun, telah mengusulkan pembukaan rute menuju Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Termasuk pelaku UMKM juga sudah masuk semua,” ucapnya.
Usulan ini telah ditindaklanjuti oleh Tim Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Provinsi Kalimantan Timur, dan rencananya akan direalisasikan tahun ini.
“Informasinya akan direncanakan tahun ini. Semoga disetujui agar secepatnya dilaksanakan. Kami setuju agar bisa meramaikan terminal juga,” jelasnya.
Revitalisasi Terminal Samarinda Seberang telah menjadi proyek besar yang menelan anggaran sekitar Rp 49,4 miliar dari APBN pada tahun 2020.
Dengan adanya terminal ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan transportasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Samarinda dan sekitarnya.
Sumber : Kaltimpost.com
Editor Topik Borneo