BALIKPAPAN – Setiap Ramadan, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud memimpin inspeksi di salah satu stan Pasar Ramadan di Ruko Bandar Klandasan, didampingi oleh sejumlah perwakilan OPD dan Loka POM.
Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa semua makanan yang dijual bebas dari bahan-bahan berbahaya seperti boraks, formalin, pewarna tekstil, atau zat-zat yang tidak layak dalam makanan.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Balikpapan untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan yang tersedia selama bulan Ramadan.
Dalam sidak tersebut, semua jenis masakan dan takjil yang tersaji di Pasar Ramadan diperiksa, mulai dari sayuran masak, jajanan pasar, hingga snack kemasan.
Wali Kota Rahmad Mas’ud menekankan pentingnya menjaga kebersihan dan kualitas makanan yang dikonsumsi selama bulan Ramadan.
Apabila ada temuan bahan berbahaya dalam makanan, pihak terkait akan memberikan teguran terlebih dahulu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Alwiati, menyatakan bahwa pemilihan dua lokasi Pasar Ramadan untuk disidak dikarenakan kedua pasar tersebut merupakan yang paling ramai.
Dia berharap semua takjil yang dijual di Kota Minyak terjamin sehat, aman, dan layak untuk dikonsumsi.
Hasil pemeriksaan dari sidak tersebut menunjukkan bahwa semua sampel makanan yang diuji negatif mengandung bahan berbahaya seperti formalin, boraks, dan pewarna tekstil.
Hal ini mengindikasikan bahwa makanan yang dijual di Pasar Ramadan sudah aman untuk dikonsumsi.
Kepala Loka POM Balikpapan, Gerson Pararak, menjelaskan bahwa total ada 26 sampel makanan yang diperiksa selama sidak tersebut, dan hasilnya semua negatif.
“Hasil pengujian 26 sampel semuanya negatif. Tidak ditemukan formalin, boraks, atau pewarna pada uji tersebut,” ungkapnya. Artinya, dapat dikatakan bahwa makanan yang tersedia di pasar Ramadan telah dipastikan aman. Gerson menambahkan bahwa sampel makanan yang diuji bervariasi, mencakup es, kerupuk, bakso, risoles, kue lapis, dan lain-lain.
Metode pengujian yang digunakan adalah pengujian cepat dengan test kit, yang memungkinkan hasil dapat diketahui dalam waktu sekitar 5 menit.
Pemeriksaan sampel makanan ini merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun menjelang Ramadan, sebagai bagian dari upaya untuk memastikan kualitas dan keamanan makanan selama bulan puasa.
Selain itu, pengawasan terhadap makanan yang beredar di toko juga akan terus dilakukan, baik selama bulan Ramadan maupun setelahnya.
Editor Topik Borneo