Samarinda – Permasalahan infrastruktur yang tak kunjung membaik kembali menjadi keluhan warga di kawasan pinggiran Kota Samarinda.
Warga Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, mengutarakan tiga isu utama kepada DPRD Samarinda, yakni kondisi jalan yang rusak, terbatasnya akses terhadap air bersih, serta minimnya penerangan jalan umum (PJU).
Aspirasi ini mencuat dalam agenda reses anggota DPRD Samarinda dari Daerah Pemilihan (Dapil) II, Jasno, yang berlangsung di RT 9 Simpang Pasir.
Dalam pertemuan yang dihadiri sekitar 300 warga tersebut, Jasno mengungkapkan bahwa masalah infrastruktur masih menjadi keluhan utama masyarakat setempat.
Salah satu permasalahan yang paling disoroti adalah kondisi Jalan Gotong Royong yang mengalami kerusakan cukup parah.
Tingginya intensitas lalu lintas kendaraan berat, terutama truk kontainer yang melintas setiap hari, menjadi penyebab utama semakin buruknya kondisi jalan tersebut.
“Memang sudah ada upaya perbaikan di beberapa titik, namun hasilnya belum maksimal. Masalah ini membutuhkan perhatian lebih serius,” ujar Jasno, Minggu (2/3/2024).
Selain kondisi jalan, keterbatasan akses terhadap air bersih juga menjadi kendala yang cukup memprihatinkan. Sejumlah wilayah di Simpang Pasir belum bisa menikmati jaringan pipa sekunder PDAM karena belum memenuhi persyaratan minimal 22 kepala keluarga (KK) per kawasan.
Faktor administratif juga menjadi hambatan, mengingat masih banyak warga yang belum tercatat secara resmi sebagai penduduk setempat.
Di sisi lain, penerangan jalan yang kurang memadai turut menjadi kekhawatiran warga. Beberapa titik di Jalan Gotong Royong dan Jalan Bojonegoro masih dalam kondisi gelap, meningkatkan risiko kecelakaan serta rawan tindak kriminalitas.
“Kami akan terus mengawal persoalan ini agar segera mendapatkan solusi dari pihak terkait,” pungkas Jasno. (ADV DPRD SMD)